Jakarta, 19 April 2024 - Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2024 (1445 H) diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan menjadi momentum penting untuk mengevaluasi rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, melaporkan berbagai kebijakan dan kegiatan yang telah dijalankan selama periode penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2024.
Sebagai bagian dari penyelenggaraan, BMKG turut memberikan kontribusi dalam pemantauan, menyebarluaskan informasi, dan peringatan dini cuaca. Plt. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto menekankan pentingnya pemantauan terhadap kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi arus mudik dan balik.
"Sesuai dengan pengamatan dan prakiraan cuaca, kondisi cuaca cenderung dinamis selama periode mudik. Hujan ringan - sedang yang terjadi menjadikan masyarakat lebih hati-hati dalam berkendara. Digital Weather for Traffic dalam genggaman melalui aplikasi infoBMKG dimanfaatkan pengendara untuk perencanaan perjalanan," ungkap Seto.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam sambutannya mengapresiasi kepada semua pihak yang terlibat, termasuk media massa yang turut aktif dalam mendukung penyelenggaraan angkutan lebaran. Meskipun mengalami lonjakan signifikan dalam volume angkutan, berbagai tantangan dapat diatasi dengan baik.
Kakorlantas Polri juga turut memberikan informasi terkait keberhasilan pengelolaan arus mudik dan balik. Dengan penurunan jumlah kecelakaan sebesar 8% dan penerapan rekayasa lalu lintas sebanyak 27 kali, efektivitas langkah-langkah pengamanan dan pengaturan lalu lintas dapat dilihat dari indikator keberhasilannya.
Namun demikian, dalam penyelenggaraan, terdapat catatan perbaikan yang diungkapkan untuk meningkatkan pelayanan arus mudik dan balik di tahun-tahun mendatang. Hal ini termasuk perbaikan pada jalur penyeberangan yang rentan terhadap antrian panjang, serta pengelolaan jalur-jalur tertentu yang rentan terhadap kendala seperti jalur Limbangan - Gentong dan jalur Paguyangan - Klonengan.
Sinergi antara berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Perhubungan, BMKG, harapannya tercipta kesan mudik ceria penuh makna dapat terus diupayakan, menjadikan pengalaman perjalanan saat lebaran lebih aman dan nyaman bagi masyarakat.