Tokyo - Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Ph.D, mendapatkan undangan dari Presiden Japan Science and Technology Agency (JST) untuk menghadiri Pertemuan Science Agora 2017 yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang dari tanggal 22 sd 25 November 2017. Dalam pertemuan tersebut diadakan serangkaian pembicaraan terkait kerjasama pengembangan inovasi untuk peningkatan kualitas dan akurasi layanan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MKG), antara lain dengan JST, Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Japan Meteorological Agency (JMA).
Dalam pertemuan dengan Head of JMA, Mr. Hashida Toshihiko dan Vice President of JICA, Mr. Ejima Shinya, Kepala BMKG menyampaikan harapannya untuk dapat melanjutkan kerjasama yang telah lama dibangun antara JMA-BMKG dan JICA-BMKG. Apalagi dengan adanya tuntutan peningkatan safety dari bencana. Selain itu, Indonesia juga merupakan salah satu poros maritim dunia sehingga BMKG perlu meningkatkan teknologi dari segi hulu dan human resources capacity development.
Dengan JMA, yang menjadi fokus pembicaraan adalah mengenai pemanfaatan satelit Himawari Jepang untuk mendukung informasi meteorologi. Saat ini JMA juga sedang mengembangkan Advanced Weather Radar, yang mana dengan radar tersebut akurasi prediksi cuaca akan lebih meningkat.
JICA sendiri merupakan internasional partner yang telah lama membantu pemerintah Indonesia. Namun bantuan JICA sangat parsial dengan berbagai user yang belum tentu dapat mempertahankan sustainability. Agar kedepan dalam hal memberi bantuan lebih diutamakan sistem kerjasama yang sustain.
Kepala BMKG menyampaikan proposal program untuk National Safety Enhancement dalam bidang MKG yang berhubungan dangan penerbangan (bandara), maritim (pelabuhan) serta geo-disaster (gempabumi dan tsunami). BMKG saat ini perlu untuk meningkatkan kapasitas teknologi untuk prediksi cuaca, perubahan iklim, pemanasan global, kebakaran hutan serta analisis gempabumi & tsunami. Penggunaan data MKG oleh stakeholders sangatlah luas, sehingga jika kapasitas teknologi MKG meningkat maka akan meningkatkan akurasi data MKG, yang tentunya akan membantu berbagai sektor yang memerlukan data MKG.
Pada pertemuannya dengan Kepala Departemen Kerjasama Luar Negeri JST, Kepala BMKG mendiskusikan mengenai kemungkinan BMKG menjadi anggota The e-ASIA Joint Research Program, dimana program ini memungkinkan penelitian dengan berbagai institusi serta berbagai negara di Asia. Dengan mengikuti program ini, maka akan membuka kesempatan penelitian dengan dasar multilateral yang berskala internasional.
Kerjasama yang dirintis dengan JST, JICA, dan JMA ini, diharapkan dapat mengakselerasi peningkatan kualitas layanan MKG, khususnya untuk mendukung percepatan terwujudnya keselamatan masyarakat dari potensi bencana MKG, serta mendukung keamanan di bidang perhubungan, infrastruktur dan ketahanan pangan.
Ikut serta dalam pertemuan tersebut President RA V WMO Dr. Andi Eka Sakya, Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Nizam, Dekan Sekolah Vokasi UGM, Dr. Wikan Sakarinto dan Atase Perhubungan KBRI Tokyo Dian Wahdiana. Disela pertemuan, Kepala BMKG melakukan kunjungan ke KBRI Tokyo.