Denpasar - Senin (22/5), Mengusung tema "The Role of Ocean Observations for Improving Subseasonal to Seasonal Forecasts in Indonesia", BMKG bekerjasama dengan NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) menggelar workshop selama 4 hari kedepan dari tanggal 22- 25 Mei 2017 di Hotel Ramada Bintang Kuta - Bali.
Acara diawali paparan dan arahan Kepala BMKG, Dr. Andi Eka Sakya, terkait perkembangan aktivitas kerjasama kemitraan BMKG-NOAA yang sudah dimulai sejak 2001, dan ditindaklanjuti melalui kegiatan kolaborasi pada tahun 2013 hingga sekarang, beberapa kegiatan kolaborasi antara BMKG_NOAA antara lain kegiatan pengembangan observasi laut dan iklim, program InaPRIMA dan persiapan menghadapi Years of Maritime Continent (YMC) serta Summer Climate International Desk.
Pada workshop tersebut hadir pula perwakilan Duta Besar Amerika bidang Ekonomi, Lingkungan dan IPTEK, Mr. Jai Nair yang menyampaikan dukungan pemerintah Amerika kepada Indonesia khususnya kerjasama NOOA dan BMKG terkait sharing teknologi observasi kelautan dan iklim untuk meningkatkan akurasi prediksi iklim di Indonesia demi mendukung Program Kemaritiman pemerintah Republik Indonesia.
Team NOAA diwakili Dr.Sydney Thurston sebagai Director Overseas Program Development NOAA Global Ocean Climate Observation, melaporkan beberapa kegiatan joint activity antara NOAA dan BMKG terkait observasi kelautan melalui kegiatan Ina PRIMA, YMC program, International Desk peningkatan kapasitas SDM bidang Klimatologi di CPC NOAA.
Selanjutnya Deputi Bidang SDM, IPTEK dan Budaya Maritim dari Kementerian Koordinator Maritim RI, Dr.Safri Burhanuddin, DEA memberikan arahan sekaligus membuka secara resmi acara tersebut. Dalam arahannya beberapa program yang didorong oleh Kemenko Maritim adalah terkait kerjasama dan penelitian, penguatan data observasi kelautan untuk mendukung pemetaan dan pemodelan kelautan Indonesia, serta pengintegrasian data observasi maritim kedalam satu Pusat Data Kelautan Nasional.
Seperti diketahui bahwa kawasan laut Indonesia merupakan zona perikanan dan penyumbang terbesar produksi tuna, "Mengutip laporan IOTC, produksi tuna Indonesia jauh lebih besar dari pada India dan negara lain di sekitar Samudra India" jelasnya.
Safri menuturkan bahwa pemahaman sistem monsun di Indonesia juga memainkan peran penting dalam variabilitas distribusi zona penangkapan ikan. Data observasi laut dan prediksi tersebut dapat membantu pengambil keputusan, membuat analisa stok ikan, serta untuk menentukan kebijakan daerah penangkapan ikan di masa depan.
Kementrian Koordinator Maritim sangat mengapresiasi kegiatan kolaborasi antara BMKG dan NOAA khususnya dalam observasi maritim, pengembangan bidang prediksi Iklim terkait El nino / La nina dan Indian Ocean Dipole sebagai driver yang paling dominan mempengaruhi varibailitas iklim dan kondisi kelautan di Indonesia yang sangat kaya dengan potensi sumber daya laut dan perikanan.
Program ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, yang disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kemaritiman pada tanggal 4 Mei 2017, Tentang peran sains dan teknologi untuk meningkatkan potensi ekonomi maritim, ujar Safri Burhanuddin.
Workshop yang diselenggarakan diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari Stasiun Klimatologi dan Stasiun Meteorologi Maritim daerah, BPPT, LIPI dan Balai Penelitian Observasi Laut (BPOL-Bali), dengan menghadirkan narasumber-narasumber ahli Oceanografi dan Iklim dari NOAA antara lain : Dr.Michael McPhadden (PMEL NOAA), Dr.Wassila Thiaw (CPC NOAA), Prof.Chidong Zhang (NOAA PMEL), Prof.Scott Glenn (Rutgers University), Shaun Dolk (GDP NOAA), Dr.Marina Timofeyeva (NWS NOAA).
Narasumber dari dalam negeri antara lain Drs.Mulyono Prabowo, M.Sc (Deputi Klimatologi BMKG), Dr.Dodo Gunawan (Kapus Informasi Perubahan Iklim BMKG), Nurhayati, M.Sc (Kapus Meteorologi Publik BMKG), Dr.Urip Haryoko (Kapus Penelitian dan Pengembangan BMKG), Nelly Florida M.Si (Kapus Meteorologi Maritim BMKG), Dr.I Nyoman Radiarta (Kepala BPOL), dan Tim INAPRIMA (Siswanto, dkk).
Adapun tujuan dari workshop ini adalah menindaklanjuti kerjasama BMKG-NOAA dalam peningkatan akurasi Informasi Iklim, pengembangan model prakiraan iklim pada skala Subseasonal to Seasonal, pengembangan SDM dalam penelitian dan pendidikan terkait layanan Informasi Iklim serta keberlanjutan BMKG's International Desk Training di CPC NOAA.