Dampak Hujan Lebat JABODETABEK, Ini Analisis BMKG

  • Hary Tirto Djatmiko
  • 21 Feb 2017
Dampak Hujan Lebat JABODETABEK, Ini Analisis BMKG

Sebagaimana telah diprakirakan sebelumnya, pada tanggal 21 Februari 2017 dini hari hingga pagi ini hujan turun cukup intens di sekitar wilayah Jabodetabek. Tercatat dari pos pengamatan BMKG untuk curah hujan 24 Jam hingga pukul 07.00 WIB sebagai berikut: Lebak bulus 71.7 mm, Pakubuwono 106 mm, Beji 65 mm, Depok 83 mm, Gunung Mas 39 mm, Pasar Minggu 106.5 mm, Tangerang 92.5 mm, Pondok Betung 67.4mm, Cengkareng 72 mm, Tanjung Priok 115.9 mm, Kemayoran 180 mm, Dramaga 75 mm, Curug 37.5 mm, Kepala Gading 145.4 mm, TMII 48.8 mm, Parung 21.8 mm, Jagorawi 72.5 mm, Mekarsari 60.8 mm, Leuwiliang 89.7 mm, Katulampa 35.8 mm, dan Bekasi 65 mm. Sebagai catatan, hujan memiliki kisaran lebih dari 50 mm selama 24 jam, sehingga hampir sebagian besar wilayah Jabodetabek terjadi hujan sedang hingga lebat.

Dari pantauan data satelit maupun radar sebaran hujan relatif cukup merata di sekitar Jabodetabek, munculnya aktifitas awan Cumulonimbus menyebabkan hujan lebat yang disertai kilat dan petir pada dini hari tadi. Sebaran awan hujan lebih dominan di wilayah utara dibanding wilayah selatan, hal tersebut sesuai dengan pengukuran curah hujan yaitu wilayah utara memiliki curah hujan lebih tinggi dibanding wilayah lainnya. Sehari sebelumnya kawasan Jabodetabek juga telah diguyur hujan yang cukup intens dari pagi hingga siang hari.

Kejadian hujan lebat pada pagi ini disebabkan adanya area konvergensi atau pertemuan angin tepat di sekitar wilayah Jakarta khususnya bagian utara, sehingga pertumbuhan awan hujan menjadi sangat kuat yang ditandai dengan banyaknya awan Cumulonimbus. Dari pantauan kondisi atmosfer global dan regional, pengaruh gelombang tropis memicu munculnya area tekanan rendah serta monsoon Asia yang masih cukup kuat, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi fenomena cuaca regional dan lokal seperti munculnya daerah konvergensi kuat di Pesisir Barat Sumatera hingga wilayah Jawa bagian Barat.

Melihat dari potensi perkembangan awan hujan pagi ini, diperkirakan hujan ringan hingga sedang masih bertahan di wilayah Jabodetabek hingga siang/sore hari nanti. Sehingga masyarakat dihimbau tetap waspada dan berhati-hati khususnya ketika beraktifitas di luar rumah mengingat sebagian besar wilayah Indonesia masih berada dalam puncak musim hujan sehingga peningkatan intensitas curah hujan masih akan terjadi.

Jakarta, 21 Februari 2017

Deputi Bidang Meteorologi BMKG

DR. Yunus S. Suwarinoto, M.Si.

Gempabumi Terkini

  • 06 Oktober 2024, 02:44:39 WIB
  • 2.7
  • 8 km
  • 7.18 LS - 107.75 BT
  • Pusat gempa berada di darat 16 km baratlaut Kab. Garut
  • Dirasakan (Skala MMI): II Majalaya, II Bandung
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 16 km baratlaut Kab. Garut
  • Dirasakan (Skala MMI): II Majalaya, II Bandung
  • Selengkapnya →

Siaran Pers