Pontianak, 31 Oktober 2024 - Kegiatan Literasi untuk Aksi Iklim bertema Climate Influencer untuk Informasi Iklim Inklusif sukses digelar di Universitas Panca Bhakti (UPB). Acara ini dihadiri oleh Rektor UPB, Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat, Dekan Fakultas Pertanian dan Sains Terapan (FPST). Peserta kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari UPB dari berbagai jurusan, Bujang Dare (Duta Pariwisata dan Budaya) Kota Pontianak, dan yang menarik adalah mengajak teman-teman istimewa dari West Borneo Deaf Community (WBDC). Dengan ini Stasiun Klimatologi Kalbar berharap dapat merangkul generasi muda dan lebih luas lagi teman-teman dengan kebutuhan khusus untuk dapat mengenal iklim, dan lebih lanjut dapat melakukan aksi nyata untuk dapat mengajak kalangan yang lebih luas untuk dapat melakukan mitigasi perubahan iklim.
Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Stasiun Klimatologi Kalbar, Luhur Tri Uji Prayitno, S.P., M.Ling.yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengedukasi masyarakat tentang perubahan iklim. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan Literasi untuk Aksi Iklim ini merupakan bagian dari amanat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak perubahan iklim, dengan tema "Climate Influencer untuk Informasi Iklim yang Inklusif." Diharapkan kegiatan ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok khusus seperti komunitas penyandang disabilitas, demi menciptakan tatanan masyarakat yang adaptif dan tanggap terhadap perubahan iklim.
Acara kemudian dilanjutkan dengan arahan dan pembukaan oleh Rektor UPB, Bapak Dr. Purwanto, S.H., M.Hum. yang dalam sambutannya mengapresiasi upaya BMKG dalam menyebarkan informasi iklim yang inklusif dan mendalam. Rektor UPB berharap seluruh peserta, khususnya generasi muda, dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkaya wawasan dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, guna menghadapi tantangan perubahan iklim yang ternyata sejalan dengan program yang sudah dijalankan UPB yaitu SDGS (poin penanganan perubahan iklim).
Materi pertama dalam kegiatan ini disampaikan oleh Raja Fajar Azansyah, S.E., M.A.P., pendiri Mempawah Mangrove Conservation. Beliau mengajak para peserta untuk menjaga kelestarian alam dengan prinsip bahwa "Jika kita berbuat baik kepada alam, maka alam akan berbuat baik kepada kita."Materi kedua dibawakan oleh Dr. Iwan Sasli, SP, M.Si, dosen Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Dr. Iwan mengajak peserta untuk memulai aksi perubahan dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan sendiri, dengan tekad bahwa perubahan dapat dimulai dari diri sendiri. Materi terakhir diberikan oleh Stasiun Klimatologi Kalbar, yang menjelaskan produk informasi cuaca dan iklim, serta cara mengakses layanan informasi BMKG seperti InfoBMKG dan DataOnlineBMKG.
Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian kelompok dan penentuan tema untuk membuat konten edukasi mitigasi perubahan iklim. Konten dalam bentuk video edukasi ini akan dinilai, dan pemenangnya akan diumumkan pada acara penutupan tanggal 18 November 2024. Jadi, sampai bertemu di acara selanjutnya dalam serangkaian acara "Aksi iklim, Kami anak muda jaga iklim"