Deli Serdang, 28 September 2024 - Stasiun Meteorologi Kualanamu menggelar kegiatan BMKG Goes To School (BGTS) di Aula SMA Methodist Lubuk Pakam. Acara ini dihadiri oleh Kepala SMA Methodist Lubuk Pakam, Sangap Ginting, beserta para guru, serta 150 siswa kelas XII yang antusias mengikuti rangkaian kegiatan.
BGTS diawali dengan sambutan dari Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu, R. Kristiana Sirait yang menggarisbawahi pentingnya pemahaman tentang cuaca, iklim, dan kesiapsiagaan bencana bagi generasi muda. Kepala SMA Methodist Lubuk Pakam menyambut baik kehadiran BMKG melalui pelaksanaan BGTS di SMA Methodist Lubuk Pakam.
Mengusung tema "Weather-Wise, Disaster-Ready: Empowering Youth for a Safer Tomorrow," acara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai cuaca, iklim, dan gempa bumi serta membekali mereka dengan keterampilan mitigasi bencana. Melalui edukasi ini, diharapkan para siswa lebih siap dalam menghadapi bencana yang dapat terjadi di lingkungan mereka.
Narasumber pertama, M. Fachry dari Stasiun Meteorologi Kualanamu, menyampaikan materi mengenai cuaca dan iklim, mencakup pengenalan cuaca ekstrem dan dampak perubahan iklim. Selain itu, siswa juga dikenalkan dengan alat-alat pengamatan cuaca serta produk peringatan dini cuaca BMKG. Fachry juga memaparkan pentingnya mitigasi bencana alam dan pemanasan global untuk melindungi lingkungan dan kehidupan.
Selanjutnya Narasumber kedua, Patra M. Tarigan dari Stasiun Geofisika Deli Serdang memberikan penjelasan menarik tentang gempa bumi dan tsunami. Materi yang disampaikan meliputi langkah-langkah mitigasi sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi. Patra juga mengajarkan tips evakuasi mandiri saat gempa bumi, membantu siswa memahami tindakan tepat dalam situasi darurat.
Interaksi aktif antara siswa dan narasumber mewarnai sesi tanya jawab yang penuh antusias. Kemudian diputarkan video pengenalan STMKG agar siswa lebih mengenal lembaga pendidikan. Acara juga dimeriahkan dengan kuis interaktif melalui aplikasi Kahoot, di mana siswa bersemangat menjawab pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan.
Kegiatan diakhiri dengan simulasi evakuasi gempa bumi. Siswa-siswa dengan sigap menjalani prosedur tanggap darurat, mulai dari mendengar sirene peringatan hingga berlindung dan bergerak menuju titik evakuasi. Simulasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata mengenai kesiapsiagaan bencana, sehingga mereka lebih waspada di masa mendatang.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, BMKG Kualanamu berhasil menanamkan kesadaran pentingnya menjadi "Weather-Wise" dan "Disaster-Ready" pada generasi muda, sebagai upaya menciptakan masa depan yang lebih aman dan tanggap bencana.