BMKG Mendukung Penuh Upaya Penguatan Penanganan Bencana di Indonesia

  • Rozar Putratama
  • 23 Jan 2019
BMKG Mendukung Penuh Upaya Penguatan Penanganan Bencana di Indonesia

Jakarta- Selasa (22/1) , Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menghadiri Rapat Koordinasi Tingkat Menteri tentang Perkembangan Penanganan Bencana di Indonesia di ruang rapat utama lantai 7 Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang PMK, Puan Maharani.

Menko PMK menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya penanganan bencana di Indonesia. Koordinasi antar kementerian dan lembaga terkait harus dikuatkan sesuai dengan SOP agar dapat meminimalisir dampak dari bencana yang terjadi.

"Semua K/L sebenarnya sudah siap waktu ada bencana, tapi kenyataan di lapangan, kesiapan itu justru tumpang tindih," jelasnya. Dalam rapat yang juga dihadiri oleh Menteri Sosial, Menteri ATR/BPN, Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Kepala BIG dan beberapa K/L terkait, dibahas upaya penguatan penanganan bencana, dari sistem peringatan dini, mitigasi, serta edukasi kepada masyarakat akan pentingnya kewaspadaan akan potensi bencana.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa sistem peringatan dini tsunami yang dimiliki oleh BMKG saat ini perlu penyesuaian dan peningkatan, mengingat semakin kompleksnya fenomena kebencanaan yang ada di Indonesia saat ini.

"Hal ini diperlukan agar sistem peringatan dini dapat beradaptasi dengan fenomena alam dan multihazard yang terjadi di Indonesia saat ini. Tentu dengan didukung juga oleh sinergi teknologi antara kementerian dan lembaga terkait."

Lebih lanjut, Dwikorita juga menambahkan pentingnya edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat tentang pentingnya menumbuhkan budaya waspada akan bahaya potensi bencana yang ada di Indonesia, terutama yang berada di wilayah rawan bencana.

"Kita harus menyadari bahwa penanganan bencana alam tidak boleh hanya bergantung pada teknologi, karena teknologi tidak bisa melawan alam. Proses edukasi dan mitigasi kebencanaan, serta upaya lain diperlukan agar budaya waspada potensi bencana menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Hal ini diperlukan agar jumlah korban dan dampak dari resiko bencana dapat diminimalisir," imbuhnya dalam jumpa pers yang diadakan setelah rapat.

 

Gempabumi Terkini

  • 25 April 2024, 00:01:02 WIB
  • 5.3
  • 156 km
  • 0.19 LU - 122.57 BT
  • Pusat gempa berada di laut 45 km Tenggara Boalemo
  • Dirasakan (Skala MMI): III-IV Gorontalo, IV Kab. Bone Bolango, III-IV Kab. Gorontalo
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 45 km Tenggara Boalemo
  • Dirasakan (Skala MMI): III-IV Gorontalo, IV Kab. Bone Bolango, III-IV Kab. Gorontalo
  • Selengkapnya →

Siaran Pers