Jakarta, Kamis (16/02/2017) Kedeputian Geofisika menggelar latihan kesiapsiagaan menghadapi tsunami untuk kawasan samudera pasifik di ruang Pusat Gempa Nasional (PGN). Kegiatan rutin tahunan yang ke 7 kalinya diselenggarakan oleh BMKG ini dinamakan Pacific Wave Exercise (PacWave17), dan pada tahun 2017 mengambil skenario gempabumi berkekuatan 9.0 di Manila Trench, Filipina yang terjadi pada pukul 08.00 WIB.
Kegiatan PacWave ini digelar dengan melibatkan pemangku kepentingan di daerah terdampak gempa dan tsunami yakni, Manado dan Ternate.
BMKG disini berperan sebagai NTWC, yaitu penerima informasi dan peringatan dini tsunami dari PTWC (Pacific Tsunami Warning System) yang berpusat di Hawaii NWPTAC (North West Pacific Tsunami Advisory Center) yang berpusat di Jepang dan SCS (South China Sea Center) yang berpusat di China.
Informasi yang diterima dari PTWC, MWPTAC, dan SCS lalu akan diolah menjadi acuan bagi BMKG dalam menyebarkan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami. Karena gempa yang berpotensi tsunami jauh ini berdampak ke wilayah Indonesia, dalam hal ini untuk wilayah Manado dan Ternate.
Pada PacWave17 ini, selain sebagai NTWC di tingkat internasional, BMKG berperan sebagai Tsunami Service Provider akan mendiseminasikan peringatan dini tsunami ke National Tsnami Warning Center (NTWC) di 24 negara Samudera Hindia dan sebagai AEIC (Asean Earthquake Information Center) akan mendiseminasikan informasi gempabumi di 10 Negara ASEAN.
Penyelenggaraan latihan rutin tahunan dalam hal kesiapsiagaan gempabumi dan tsunami ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengukur kesiapsiagaan para pemangku kepentingan, masyarakat Indonesia, khususnya penduduk di wilayah Manado dan Ternate dalam menghadapi gempabumi dan tsunami jauh.