Analisis Puncak Musim Hujan Bulan Januari 2021 serta Diseminasi Informasi Iklim dalam Upaya Mitigasi Potensi Bencana Hidrometeorologi di Jawa Tengah

  • Hatif Thirafi
  • 07 Feb 2021
Analisis Puncak Musim Hujan Bulan Januari 2021 serta Diseminasi Informasi Iklim dalam Upaya Mitigasi Potensi Bencana Hidrometeorologi di Jawa Tengah

  • Iis Widya Harmoko, M.Kom
  • Sri Endah Ardhi Ningrum A, S.Si

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring, Minggu (31/1/2021) menyatakan bahwa Perubahan Iklim Global adalah "nyata" dan berdampak pada peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian ekstrem, baik berupa kejadian cuaca atau hujan ekstrem, iklim ekstrem, ataupun kejadian anomali iklim global seperti La Nina dan ElNino.

Perkembangan musim hujan saat ini tidak lepas dari pengaruh Dampak Perubahan Iklim Global, juga pengaruh kondisi iklim regional dan kondisi iklim/cuaca setempat (lokal). BMKG mencatat sebagian besar wilayah Indonesia yaitu 94 persen dari 342 Zona Musim saat ini telah memasuki musim hujan, seperti yang telah diprediksikan sejak Agustus 2020 lalu, dimana Puncak Musim Hujan diprediksi terjadi pada Januari dan Februari 2021. Untuk itu tetap perlu terus diwaspadai terjadinya cuaca ekstrem hingga bulan Februari, bahkan masih mungkin terjadi pula hingga bulan Maret 2021 nanti.

Beberapa faktor pengendali iklim di wilayah Indonesia saat ini yang sedang aktif berpengaruh adalah Monsoon Asia serta Daerah Konvergensi Antar Tropis (ITCZ) atau Zona Pertemuan Angin dari arah Asia dan dari arah Australia yang memperlihatkan anomali yang mengarah pada penguatan curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia. Fenomena La Nina saat ini juga masih aktif dengan Indeks moderat yang mengarah ke kondisi lemah dan diprediksi menjadi normal pada bulan Mei 2021. Bahkan MJO yang merupakan pergerakan kumpulan awan-awan hujan dari Samudra Hindia sebelah Timur Afrika yang saat ini sedang melintasi wilayah Indonesia menuju Samudra Pasifik, juga berpengaruh dalam meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia.

Analisis terhadap frekuensi hujan lebat (> 50 mm/hari) menunjukkan kecenderungan tren meningkat (semakin sering terjadi) di banyak wilayah. Hal itu terindikasikan dari data-data dalam 40 tahun terakhir seperti di Jakarta, Surabaya, Mataram-Lombok, Ujung Pandang, Jayapura, Biak, Lhokseumawe, dan Medan. Dalam konferensi pers tersebut masyarakat dan seluruh pihak dihimbau untuk tetap terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode Puncak Musim Hujan ini.

Artikel ini membahas produk-produk informasi iklim yang sudah disampaikan sebelum bulan Januari 2021, analisis curah hujan bulan Januari 2021, kebencanaan yang terjadi di Jawa Tengah pada bulan Januari 2021 serta diseminasi produk prakiraan Hujan Februari 2021 sebagai bentuk upaya mitigasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi di Jawa Tengah.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 18 April 2024, 13:03:40 WIB
  • 3.9
  • 18 km
  • 0.69 LS - 133.53 BT
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →

Siaran Pers