
Kembali ke Siaran Pers
Kepala BMKG Tegaskan Komitmen STMKG Cetak SDM Unggul Berdaya Saing Global di Hadapan Komisi V DPR RI
12 May 2025
Dwi Herlambang
Siaran Pers

SIARAN PERS
Tangerang, 12 Mei 2025 – Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) menerima kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI pada Jumat (9/5). Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk meninjau langsung kesiapan STMKG dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing global di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika (MKG).
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran 11 anggota Komisi V DPR RI yang dipimpin oleh Ketua Komisi, Lasarus. Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita memaparkan sejarah, visi, dan capaian strategis STMKG sebagai lembaga pendidikan tinggi yang vital bagi pengembangan keilmuan dan layanan MKG di Indonesia.
“STMKG bukan hanya mencetak lulusan yang paham teori, tetapi juga siap langsung bekerja di lapangan. Kami mendorong mereka untuk mencapai gelar doktor sebelum usia 35 tahun. Saat ini 25% dosen sudah bergelar doktor, dan 16 kandidat lainnya akan menyusul sebelum 2030,” jelas Dwikorita.
Lebih lanjut, Dwikorita menegaskan bahwa STMKG telah menjelma sebagai institusi yang mampu melahirkan lulusan berdaya saing global. Beberapa alumninya telah bekerja di organisasi dunia seperti World Meteorological Organization (WMO), Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO), bahkan sebagai peneliti di Cambridge dan Oxford University.
Dwikorita juga menyoroti pentingnya riset strategis sebagai bagian dari Tridharma perguruan tinggi. “Karena keterbatasan regulasi yang menutup unit riset di lembaga pemerintah, kami fokuskan kegiatan penelitian di STMKG berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan lembaga riset berkelas dunia. Riset-riset ini mencakup prediksi cuaca ekstrem, tsunami, pengembangan teknologi observasi seperti drone dan Automatic Weather Station (AWS), hingga sistem peringatan dini berbasis masyarakat,” ujarnya.
STMKG juga berhasil meraih hibah riset bergengsi seperti dari LPDP, Newton Fund, hingga Natural Environmental Research Council (NERC) Inggris. Dalam hal akreditasi, Prodi Meteorologi dan Instrumentasi telah meraih status “Unggul”, sementara Prodi Klimatologi dan Geofisika memperoleh “Baik Sekali”.
Kepala BMKG juga menekankan pentingnya afirmasi bagi daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). “Hanya 5% mahasiswa STMKG berasal dari daerah 3T, padahal kami sangat membutuhkan putra daerah untuk mengisi stasiun-stasiun BMKG, terutama di daerah 3T tersebut. Mereka lebih mampu beradaptasi dengan kondisi sosial dan geografis setempat,” imbuhnya.
Menanggapi pengembangan status STMKG Dwikorita menekankan kedepan bahwa STMKG harus tetap sebagai sekolah tinggi karena core utamanya adalah sains. Dengan begitu, lanjut dia, pendekatannya akan lebih ke penelitian terapan dan pengembangan sains dan teknologi, seperti yang dibutuhkan dalam mengantisipasi permasalahan yang mengancam ketahanan iklim dan bencana.
Sementara itu, Ketua STMKG, Deni Septiadi, menambahkan bahwa posisi STMKG berada di antara pendidikan akademik dan vokasi. “Para lulusan bukan hanya operator alat, tetapi juga analis atmosfer. Mereka dibekali ilmu sains mendalam dan keterampilan teknis yang kuat, sehingga sangat relevan dengan tantangan untuk ketahanan iklim dan bencana ke depan,” katanya.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara STMKG dan Komisi V DPR RI dalam mendukung pengembangan pendidikan MKG yang strategis, inklusif, dan berorientasi global. (*)
Biro Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama
Instagram : @infoBMKG
X : @infoBMKG @InfoHumasBMKG
Facebook : InfoBMKG
Youtube : infoBMKG
Tiktok : infoBMKG