Kembali ke Siaran Pers

Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 3 Juli 2019 M (Penentu Awal Bulan Dzulqo’dah 1440 H)

24 June 2019

Iswanudin

Siaran Pers

Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 3 Juli 2019 M (Penentu Awal Bulan Dzulqo’dah 1440 H)

Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi dengan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satu penentuan waktu adalah penentuan awal bulan Hijriah yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal bulan Ramadlan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah salah satu tupoksinya adalah memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah. Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi Hilal saat Matahari terbenam, pada hari Rabu,       tanggal  3 Juli 2019 M sebagai penentu awal bulan Dzulqo’dah 1440 H.

Informasi yang disampaikan meliputi :

  1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Waktu Terbenam Matahari
  2. Peta Ketinggian Hilal
  3. Peta Elongasi
  4. Peta Umur Bulan
  5. Peta Lag
  6. Peta Fraksi Illuminasi Bulan
  7. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal
  8. Data Hilal saat Matahari Terbenam untuk Kota-kota di Indonesia

Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Siaran Pers Lainnya

BMKG Imbau Pemudik Waspada Cuaca Ekstrem, Pastikan Keselamatan Perjalanan dengan Memantau Prakiraan Cuaca

BMKG Imbau Pemudik Waspada Cuaca Ekstrem, Pastikan Keselamatan Perjalanan dengan Memantau Prakiraan Cuaca

BMKG Deteksi Potensi Cuaca Ekstrem, Modifikasi Cuaca Berhasil Cegah Potensi Bencana Hidrometeorologi

BMKG Deteksi Potensi Cuaca Ekstrem, Modifikasi Cuaca Berhasil Cegah Potensi Bencana Hidrometeorologi

BMKG: Operasi Modifikasi Cuaca Berjalan 24 Jam untuk Tekan Risiko Banjir Jabodetabek

BMKG: Operasi Modifikasi Cuaca Berjalan 24 Jam untuk Tekan Risiko Banjir Jabodetabek