Kembali ke Siaran Pers

Gempabumi Tektonik M=5.1 Mengguncang Kabupaten Sumba Timur, Tidak Berpotensi Tsunami

03 October 2018

Pusat Gempa Nasional

Siaran Pers

Gempabumi Tektonik M=5.1 Mengguncang Kabupaten Sumba Timur, Tidak Berpotensi Tsunami

Hari Rabu, 3 Oktober 2018, pukul 16.58.09 WIB, wilayah Selatan Sumba Timur, NTT diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=5,1 (update). Episenter gempabumi terletak pada koordinat 10,64 LS dan 120,37 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 108 km arah selatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 22 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempabumi tersebut, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Australia menyusup di bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme sesar naik (Thrust Fault). Guncangan gempabumi dilaporkan dirasakan di Waingapu dengan skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.*

Jakarta, 3 Oktober 2018

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG

RAHMAT TRIYONO, S.T., Dipl. Seis, M.Sc.

Siaran Pers Lainnya

Krisis Air dan Ketahanan Pangan di Indonesia: BMKG Sebut Restorasi Sungai dan Pemanenan Air Hujan sebagai Solusi Strategis

Krisis Air dan Ketahanan Pangan di Indonesia: BMKG Sebut Restorasi Sungai dan Pemanenan Air Hujan sebagai Solusi Strategis

BMKG: 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Perubahan Iklim Kian Membahayakan Kesehatan Publik

BMKG: 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Perubahan Iklim Kian Membahayakan Kesehatan Publik

Cegah Karhutla, BMKG dan BNPB Kolaborasi Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 7 Hari di Riau

Cegah Karhutla, BMKG dan BNPB Kolaborasi Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 7 Hari di Riau