Hari Minggu, 17 Maret 2019, pukul 05.29.29 WIB, wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=5,5 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,37 LS dan 101,79 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 46 km arah barat Kota Argamakmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu pada kedalaman 108 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di magathrust. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran mendatar naik (oblique fault).

Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Bengkulu dan Kepahiang dalam skala intensitas III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 05.50 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (www.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (iOS dan Android “Info BMKG”).

Jakarta, 17 Maret 2019

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
RAHMAT TRIYONO, S.T., Dipl.Seis., M.Sc.