Kembali ke Siaran Pers

Dampak Siklon Tropis “Frances” di Laut Arafuru

27 April 2017

Hary Tirto Djatmiko

Siaran Pers

Dampak Siklon Tropis “Frances” di Laut Arafuru

Hari ini, 27 April 2017 pukul 15.00 WIB, telah teridentifikasi Siklon Tropis FRANCES di Laut Arafuru sebelah timur NTT, tepatnya di 10.1 °LS 129.4 °BT, sekitar 340 km timur Kupang.

Tekanan minimum di pusat sistem mencapai 997 hPa dengan kecepatan angin maksimum hingga 35 knot (63 km/jam) dan bergerak ke arah barat – barat daya dengan kecepatan 14 km/jam. Siklon tropis ini diperkirakan akan meningkat intensitasnya dalam 24 jam ke depan di sekitar Laut Timor sebelah selatan Timor Leste.

Siklon Tropis FRANCES secara tidak langsung dapat mempengaruhi kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia, seperti:

  1. Hujan sedang-lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di sekitar wilayah NTB, NTT, serta Maluku bagian selatan dan tenggara.
  2. Gelombang laut dengan ketinggian 1.0 – 2.0 meter dapat terjadi di Laut Sawu, Laut Banda bagian selatan, Perairan Kep. Sermata-Leti, Perairan Kep. Babar-Tanimbar, dan Laut Arafuru. Gelombang laut dengan ketinggian 2.5 – 4.0 meter dapat terjadi di wilayah Perairan P. Rote, Laut Timor, dan Laut Arafuru.

Kondisi ini diperkirakan terjadi dalam 3 hari ke depan. Untuk itu, masyarakat dan pengguna jasa transportasi laut dihimbau agar waspada dan lebih berhati-hati terhadap dampak secara tidak langsung yang dapat ditimbulkan oleh siklon tropis ini, seperti: angin kencang, gelombang laut tinggi, hujan lebat, dan lainnya.

Untuk memudahkan masyarakat dalam mengantisipasi bencana akibat kondisi cuaca ekstrem, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam melalui:

  • call center 021-6546318
  • http://www.bmkg.go.id
  • follow twitter @infobmkg
  • aplikasi Info BMKG di App Store atau Google Play
  • atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Jakarta, 27 April 2017

Deputi Bidang Meteorologi BMKG

Dr. Yunus S. Swarinoto, M.Si.

Siaran Pers Lainnya

Krisis Air dan Ketahanan Pangan di Indonesia: BMKG Sebut Restorasi Sungai dan Pemanenan Air Hujan sebagai Solusi Strategis

Krisis Air dan Ketahanan Pangan di Indonesia: BMKG Sebut Restorasi Sungai dan Pemanenan Air Hujan sebagai Solusi Strategis

BMKG: 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Perubahan Iklim Kian Membahayakan Kesehatan Publik

BMKG: 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Perubahan Iklim Kian Membahayakan Kesehatan Publik

Cegah Karhutla, BMKG dan BNPB Kolaborasi Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 7 Hari di Riau

Cegah Karhutla, BMKG dan BNPB Kolaborasi Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 7 Hari di Riau