Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan

Prospek Cuaca Mingguan Periode 06–12 Desember 2024: Waspada Bencana Hidrometeorologi, Puncak Musim Hujan Terjadi Hampir di Seluruh Wilayah Indonesia

05 December 2024

Nurul Izzah Fitria

Prospek Cuaca Mingguan

Prospek Cuaca Mingguan Periode 06–12 Desember 2024: Waspada Bencana Hidrometeorologi, Puncak Musim Hujan Terjadi Hampir di Seluruh Wilayah Indonesia

Waspada Bencana Hidrometeorologi, Puncak Musim Hujan Terjadi Hampir di Seluruh Wilayah Indonesia

Beberapa fenomena atmosfer yang terjadi dan memengaruhi pola cuaca di Indonesia, meningkatkan peluang terjadinya hujan lebat, terutama karena sejumlah wilayah sedang memasuki puncak musim hujan. Sirkulasi siklonik yang terpantau di Laut Natuna, di Samudra Hindia di barat daya Banten, dan di Laut Timor, turut mendukung kondisi ini dengan meningkatkan proses pengangkatan massa udara yang memicu pembentukan awan hujan berintensitas tinggi di sekitarnya.

Dengan memasuki masa puncak musim hujan, beberapa wilayah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Maluku Utara, sebagian Sulawesi, dan Papua Selatan, berpotensi tinggi mengalami curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat memicu banjir, genangan, atau tanah longsor di area rawan. Selain itu, kewaspadaan juga perlu ditingkatkan di kawasan aliran sungai sekitar gunung berapi aktif, karena hujan lebat pada daerah tersebut berisiko menyebabkan banjir lahar hujan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem ini dan terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG untuk langkah antisipasi yang tepat.

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

BMKG memantau sejumlah fenomena atmosfer yang diperkirakan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia selama sepekan ke depan. Fenomena ini berkontribusi pada peningkatan pembentukan awan hujan di berbagai wilayah. Berikut adalah dinamika atmosfer yang perlu diperhatikan:

  • Dipole Mode Negatif: berlangsung konsisten, fenomena ini meningkatkan pasokan uap air yang memperkuat curah hujan di wilayah barat Indonesia.
  • Madden-Julian Oscillation (MJO): berada di fase 4 yang aktif di wilayah barat dan tengah Indonesia, mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Gangguan fenomena MJO secara spasial terpantau aktif di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, dan Pulau Papua.
  • Gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency: Meningkatkan peluang pembentukan awan hujan signifikan di wilayah barat dan timur Indonesia, seperti Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan Pulau Papua.
  • Terpantau gangguan tropis berupa pola sirkulasik siklonik di perairan barat Aceh dan di Laut Timor sebelah selatan Maluku Barat Daya serta bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia sebelah selatan Banten yang berpotensi menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan dalam kategori Rendah dan pergerakannya semakin menjauhi wilayah Indonesia. Pola sirkulasi siklonik ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin yang memanjang di wilayah perairan barat Sumatra dan di sebagian wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara.

Kombinasi dari fenomena-fenomena ini diperkirakan akan meningkatkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, meliputi wilayah dari barat hingga timur Indonesia. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi risiko hidrometeorologi dan terus memantau informasi terkini melalui kanal resmi BMKG.

Prospek Cuaca dan Peringatan Dini

BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, akan terjadi selama periode 06 – 12 Desember 2024 di wilayah berikut:

Hujan Sedang – Lebat

  •  Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung.
  • Jawa dan Bali: Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.
  • Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
  • Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan.
  • Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara.
  • Maluku dan Papua: Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

Hujan Lebat – Sangat Lebat

  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Sulawesi Selatan
  • Nusa Tenggara Timur

Potensi Angin Kencang di wilayah Pesisir Barat Sumatera Barat hingga Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi bagian Selatan

Imbauan

Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.
  • Membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir.
  • Menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.
  • Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.

Catatan: Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 05 Desember 2024, 18.45 WIB.

Jakarta, 05 Desember 2024

Direktorat Meteorologi Publik BMKG

Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Prospek Cuaca Mingguan Lainnya

Prospek Cuaca Mingguan Periode 27 Mei-2 Juni 2025: Awal Kemarau Belum Sepenuhnya Kering, Berikut Analisis dan Prakiraan Cuaca Sepekan ke Depan di Indonesia

Prospek Cuaca Mingguan Periode 27 Mei-2 Juni 2025: Awal Kemarau Belum Sepenuhnya Kering, Berikut Analisis dan Prakiraan Cuaca Sepekan ke Depan di Indonesia

Prospek Cuaca Mingguan Periode 23-29 Mei 2025: Menjelang Awal Musim Kemarau, Hujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi

Prospek Cuaca Mingguan Periode 23-29 Mei 2025: Menjelang Awal Musim Kemarau, Hujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi

Prospek Cuaca Mingguan Periode 20-26 Mei 2025: Gangguan di Atmosfer Menyebabkan Potensi Hujan Lebat pada Saat Peralihan Musim

Prospek Cuaca Mingguan Periode 20-26 Mei 2025: Gangguan di Atmosfer Menyebabkan Potensi Hujan Lebat pada Saat Peralihan Musim