Kembali ke Berita Utama

Deklarasi Konsorsium Riset Samudera Guna Meningkatan Potensi Ekonomi Kelautan Indonesia

28 September 2017

Ayu Isrianti Putri

Berita Utama

Deklarasi Konsorsium Riset Samudera Guna Meningkatan Potensi Ekonomi Kelautan Indonesia

Jakarta, (26/9/2017) – Indonesia sebagai negara maritim yang besar membutuhkan peran strategis dan kontribusi iptek kelautan dalam konteks pembangunan nasional. Terkait hal tersebut, Bappenas bersama LIPI memfasilitasi pembentukan Konsorsium Riset Samudera untuk mengintegrasikan pengembangan iptek dan program riset antar instansi dalam rangka meningkatkan potensi ekonomi kelautan Indonesia.

Konsorsium Riset Samudera merupakan komitmen bersama antara 11 (sebelas) Kementerian dan Lembaga serta perguruan tinggi yang terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Institut Tekonologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Bogor (IPB), dan Universitas Sriwijaya. Kedepannya konsorsium ini membuka keterlibatan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan riset samudera.

Penandatanganan Deklarasi Konsorsium Riset Samudera dilakukan pada tanggal 26 September 2017 di Hotel Pullman Jakarta disaksikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bapak Bambang Brojonegoro dan Plt. Kepala LIPI, Bapak Bambang Subiyanto. dan BMKG, dalam hal ini, diwakili oleh Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Nelly Florida Riama, S.Si, M.Si.

Dengan adanya pembentukan Konsorsium Riset Samudera ini diharapkan tercapai kesepakatan untuk menyusun strategi utama riset kelautan, harmonisasi, koordinasi dan pertukaran informasi status riset yang telah maupun akan dilaksanakan, serta penguatan fokus riset yang tidak overlap antar wilayah dan antar bidang. Selain itu, melalui konsorsium dapat diaktifkan kembali Pusat Data Kelautan Nasional sebagai integrasi data hasil riset samudera di Indonesia. Cluster riset samudera dimaksud meliputi: keanekaragaman hayati dan konservasi, ketahanan pangan, pembangunan sumber daya manusia kelautan, ketahanan energi, geosains kelautan, serta observasi laut dan iklim.

Berita Utama Lainnya

BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Waspada dan Siaga Hadapi Potensi Banjir Rob

BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Waspada dan Siaga Hadapi Potensi Banjir Rob

Apel Nasional Karhutla 2025: BMKG Siagakan Data dan Informasi untuk Mitigasi Dini

Apel Nasional Karhutla 2025: BMKG Siagakan Data dan Informasi untuk Mitigasi Dini

BMKG dan Pemerintah Provinsi Riau Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Musim Kemarau 2025

BMKG dan Pemerintah Provinsi Riau Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Musim Kemarau 2025