Kembali ke Berita

Tingkat Kerawanan Karhutla di Kalbar Sangat Tinggi Awal Agustus, BMKG Optimalkan Operasi Modifikasi Cuaca

01 August 2025

Dimas Bayu Sajiwo

Berita

Tingkat Kerawanan Karhutla di Kalbar Sangat Tinggi Awal Agustus, BMKG Optimalkan Operasi Modifikasi Cuaca

Pontianak, 1 Agustus 2025. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan satelit, tingkat kemudahan terbakar hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) sangat tinggi terutama pada periode 1-8 Agustus 2025. Hal ini harus menjadi perhatian seluruh stakeholder mengingat secara geografis Kalbar bersebelahan langsung dengan negara tetangga. 

“Sebaran asap di Indonesia tanggal 29 Juli pukul 16.00 WIB, dari Kalimantan Barat itu sudah masuk ke wilayah Laut Natuna dan ada yang sudah nyerempet ke perbatasan,” kata Dwikorita pada saat Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Darurat Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Jumat (1/8). 

Data satelit menunjukkan, lonjakan titik panas (hotspot) di Kalbar, dengan 108 titik terdeteksi pada 29 Juli, 19 pada 30 Juli, dan 26 titik pada 31 Juli. Data ini menegaskan bagaimana penanganan karhutla di Kalbar harus dilakukan secara masif karena meningkatknya faktor eskalasi hotspot. 

“Maka segala upaya penanganan, salah satunya melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) perlu untuk terus dilakukan untuk memitigasi meluasnya karhutla dan trans-boundary haze issue,” ujarnya. 

Adapun kegiatan OMC di Kalbar telah dilakukan selama tujuh hari mulai dari 24-30 Juli di mana sebanyak 17.000 kg NaCl telah disemai dengan total 17 sorti penerbangan. Hasilnya, awan bisa dioptimalkan untuk menjadi hujan terutama di sekitar area penyemaian awan. Total tambahan volume air yang dihasilkan dari pelaksanaan OMC sebesar 182,3 juta m3.

Namun demikian, berdasarkan hasil monitoring dari Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), kondisi tinggi muka air tanah (TMAT) di beberapa wilayah rawan karhutla di Kalbar masih berada pada kategori mengkhawatirkan. Laporan ini menunjukkan bahwa Kubu Raya menjadi wilayah yang paling berisiko, dengan dua stasiun pemantauan TMAT berada dalam kategori berbahaya.

Di Kubu Raya, dari total sembilan stasiun TMAT, dua stasiun (1%) terdeteksi dalam kategori ini. Selain itu, satu stasiun berada di kategori sangat Rawans (60-80 cm), dan sembilan stasiun (8%) lainnya di kategori rawan (40-60 cm). 

“Kondisi ini menjadi indikator penting dalam upaya pencegahan karhutla. Lahan dengan muka air tanah yang dalam sangat mudah terbakar dan sulit dipadamkan,” jelasnya. 

Selain Kubu Raya, beberapa wilayah lain juga menunjukkan kondisi rawan, meskipun tidak separah Kubu Raya. Di Sintang, dua stasiun (15%) tergolong rawan. Ketapang mencatat tiga stasiun (50%) dalam kategori rawan. Sementara itu, di Sambas, tiga stasiun (50%) berada di kategori rawan dan satu stasiun (17%) di kategori sangat rawan.

Oleh karenanya, untuk mengantisipasi lonjakan karhutla, tim gabungan yang terdiri dari BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Provinsi, dan TNI telah meningkatkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) hingga malam hari. 

Mengingat luasnya Provinsi Kalimantan Barat, maka untuk menjangkau area yang lebih timur dari Provinsi Kalbar, perlu dipertimbangkan opsi penempatan armada pesawat di lokasi-lokasi yang memungkinkan seperti di Sintang atau Putussibau, dengan tetap mempertimbangkan kesiapan dan kelengkapan dukungan bandara terkait untuk mendukung penerbangan OMC. 

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Gubernur Kalbar Ria Norsan,Panglima Kodam (Pangdam) XII/Tanjungpura Mayjen TNI Jamallulael, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Kalimantan Barat Brigjen Pol. Roma Hutajulu, serta jajaran pejabat lintas sektor lainnya yang sepakat untuk memperkuat koordinasi dan mitigasi karhutla.

Berita Lainnya

BMKG Lakukan Inspeksi Sensor Magnetik di Deli Serdang: Pastikan Akurasi Data untuk Mitigasi Bencana

BMKG Lakukan Inspeksi Sensor Magnetik di Deli Serdang: Pastikan Akurasi Data untuk Mitigasi Bencana

Tingkat Kerawanan Karhutla di Kalbar Sangat Tinggi Awal Agustus, BMKG Optimalkan Operasi Modifikasi Cuaca

Tingkat Kerawanan Karhutla di Kalbar Sangat Tinggi Awal Agustus, BMKG Optimalkan Operasi Modifikasi Cuaca

BMKG Gelar In House Training Geofisika, Fokus pada Peningkatan SDM dan Sistem Peringatan Dini

BMKG Gelar In House Training Geofisika, Fokus pada Peningkatan SDM dan Sistem Peringatan Dini