Jakarta, 30 September 2025 – Sebanyak 20 Siswa TK dan 7 Guru Askara Montessori berkesempatan mengunjungi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Para siswa terlihat antusias pada saat diperkenalkan mengenai beberapa lokasi yang akan dikunjungi.

Museum Gempabumi merupakan lokasi yang pertama dikunjungi. Para siswa diperkenalkan dengan beragam Alat Seismograf kuno hingga yang masih digunakan saat ini. Melalui penjelasan yang disampaikan  Efa Endang Setiawati, Tim Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Siswa memperoleh pemahaman lebih jelas mengenai cara kerja alat-alat tersebut dalam merekam dan mempelajari peristiwa gempa bumi.

Perjalanan dilanjutkan ke Taman Alat Meteorologi. Di lokasi ini, Zulviga Nur Auliya, Tim Operasional Pos Meteorologi 96745 Kemayoran menjelaskan berbagai perangkat yang digunakan BMKG dalam pengamatan cuaca, mulai dari Termometer Suhu untuk mengukur suhu udara, Panci Penguapan untuk mengukur jumlah penguapan air dan Campbell Stokes yang berfungsi mengukur lamanya penyinaran matahari. Para Siswa terlihat sangat antusias mengikuti penjelasan dan mencoba mengenal fungsi alat-alat tersebut.

Rangkaian kegiatan semakin seru ketika Siswa diberikan kesempatan mencoba Simulator Gempa bumi. Suasana penuh keceriaan pun tercipta saat para siswa merasakan pengalaman simulasi gempa bumi, sekaligus belajar bagaimana pentingnya kesiapsiagaan saat menghadapi gempa bumi.

“Wah Seru!” teriak salah satu Siswa TK Askara Montessori.

Kegiatan dilanjutkan dengan paparan materi dari dua narasumber. Paparan pertama disampaikan oleh Efa Endang Setiawati, Tim Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami membahas tentang gempa bumi dan tsunami. Para siswa diperkenalkan pada karakteristik gempa serta langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak bencana. “Sebelum gempa disarankan kita harus punya tas siaga ya adik-adik” ujar Efa.

Paparan kedua dibawakan oleh Siskaria, Tim Kerja Produksi dan Diseminasi Informasi Cuaca dengan topik “Mari Mengenal Cuaca”. Dalam sesi ini, Siswa belajar mengenai unsur-unsur cuaca dan proses terbentuknya sehingga siswa semakin memahami bagaimana prakiraan cuaca dibuat dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan diakhiri dengan permainan interaktif berupa game “Mengisi Siaga Bencana”, yang dimainkan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari dua orang siswa, sehingga suasana terasa seru sekaligus menambah pemahaman siswa tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Kunjungan edukasi ini memberikan pengalaman berharga bagi Siswa TK Askara Montessori. Siswa pulang dengan pengetahuan baru mengenai cuaca dan gempa bumi, serta semangat untuk terus belajar dan memahami fenomena alam disekitarnya.