SMPIT Al-Madani Kunjungi BMKG, Serunya Belajar Bumi dan Langit

Jakarta, 13 Oktober 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerima kunjungan edukatif dari siswa-siswi SMPIT Al-Madani di Kantor Pusat BMKG, Jakarta Pusat. Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran interaktif bagi para peserta untuk mengenal lebih dekat tentang cuaca, iklim, dan gempa bumi melalui pengalaman langsung dan penjelasan dari para ahli BMKG.

Kunjungan diawali di Galeri Bumi, Atmosfer, Iklim, dan Kualitas Udara (BAIK) yang berlokasi di Gedung B Kantor Pusat BMKG Jl. Angkasa I, Kemayoran, Jakarta Pusat. Di lokasi ini, para siswa disambut oleh petugas BMKG, Rendy dan Hikmat, yang memperkenalkan sejarah pengamatan iklim dan kualitas udara di Indonesia.

“Di sini terdapat berbagai alat pengamatan manual hingga modern yang digunakan BMKG, mulai dari pengukur arah dan kecepatan angin hingga sistem diseminasi data secara virtual. Salah satunya digunakan dalam kegiatan SLI (Sekolah Lapang Iklim) untuk membantu petani beradaptasi terhadap perubahan iklim,” jelas Rendy.

Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Taman Alat Meteorologi, di mana peserta dikenalkan dengan berbagai instrumen pengamatan cuaca oleh Ulfah, dari Tim Manajemen Observasi Meteorologi.

“Terdapat berbagai alat untuk mengukur tekanan udara, suhu, kelembapan, radiasi matahari, arah dan kecepatan angin, serta curah hujan. Semua alat ini bekerja otomatis dan terhubung langsung dengan sistem data BMKG,” papar Ulfah.

Tak kalah menarik, para siswa diajak mengunjungi Simulator Gempa Bumi, fasilitas edukatif BMKG yang memberikan pengalaman merasakan guncangan gempa, termasuk simulasi gempa Lombok. Suasana antusias pun terlihat saat para siswa mencoba simulator secara bergantian.

“Pusing, Bu, tapi seru banget!” ujar salah satu siswa disambut tawa teman-temannya.

Sebagai penutup, peserta diajak ke Ruang Media Center BMKG, yang dibuka oleh Miftah Fauziah. Di sini, para siswa menonton video edukasi mengenai gempa bumi dan tsunami yang menjelaskan pentingnya langkah mitigasi dan evakuasi saat terjadi bencana.

Usai pemutaran video, dua narasumber dari BMKG, Siska dan Oktavia, memberikan pemaparan tentang pentingnya kesadaran terhadap potensi bencana alam di Indonesia.

“BMKG memiliki bidang meteorologi, yaitu ilmu yang mempelajari cuaca. Cuaca adalah kondisi fisis atmosfer pada suatu tempat dan waktu tertentu,” terang Siska.

Sementara itu, Oktavia dari Tim Meteorologi Publik menjelaskan tentang mekanisme terjadinya gempa bumi.

“Gempa bumi merupakan getaran yang terjadi akibat pergeseran lapisan batuan di bawah tanah atau pergerakan lempeng bumi. Ada tiga jenis gempa, yaitu gempa tektonik, vulkanik, dan buatan,” jelasnya.

Sebagai penutup kegiatan, para siswa mengikuti games tebak kata bertema kebencanaan dan astronomi. Suasana penuh semangat dan tawa mewarnai sesi ini, menunjukkan antusiasme tinggi para siswa dalam belajar.

Melalui kunjungan edukatif ini, diharapkan para siswa-siswi SMPIT Al-Madani dapat memahami lebih dalam tentang gempa bumi, tsunami, serta fenomena cuaca dan iklim, sekaligus menumbuhkan kesadaran pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.