
Kembali ke Berita
BMKG Soroti Tren Kegempaan dan Peran Teknologi dalam Peringatan Dini pada Webinar Teknik Geofisika ITS
17 January 2025
Dian Endah
Berita

Jakarta, 17 Januari 2025 – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjadi keynote speaker pada webinar yang diselenggarakan oleh Teknik Geofisika ITS, bekerja sama dengan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Badan Geologi, dan lembaga terkait lainnya, pada Jumat (17/01).
Dalam kesempatan ini, Dwikorita menyampaikan pentingnya pendekatan mitigasi bencana geohidrometeorologi yang mencakup tidak hanya gempa bumi dan tsunami, tetapi juga bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat akibat perubahan iklim. “Mitigasi bencana harus menyasar semua aspek, baik yang terkait dengan tektonik seperti gempa dan tsunami, maupun yang berhubungan dengan hidrometeorologi,” ujar Dwikorita.
Meskipun jumlah alat pemantau semakin banyak, BMKG meyakini bahwa peningkatan ini mencerminkan dinamika tektonik yang semakin aktif di wilayah Indonesia, ”Menurut data BMKG, kejadian gempa bumi di Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas kegempaan yang perlu kita waspadai,” tambahnya.
Dwikorita juga menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap zona seismik yang berpotensi terjadi gempa besar, terutama di Selat Sunda dan Mentawai. Sebagai langkah mitigasi, BMKG terus memperkuat sistem pemantauan dan peringatan dini, dengan menambah jumlah sensor dan mengembangkan model simulasi untuk mengantisipasi potensi dampak bencana.
Dalam upaya mitigasi bencana, BMKG juga mengedepankan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga riset, dan masyarakat. Dwikorita menegaskan bahwa kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci dalam menghadapi potensi bencana geohidrometeorologi. Untuk itu, BMKG terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemahaman terhadap bencana alam dan menyiapkan infrastruktur serta sistem peringatan dini yang lebih efektif, termasuk sirine tsunami dan teknologi monitoring gempa yang lebih canggih.
Webinar ini menjadi wadah penting bagi para ahli geofisika dan stakeholders untuk berdiskusi dan memperkuat sinergi dalam upaya mitigasi bencana, yang semakin mendesak mengingat potensi ancaman yang semakin nyata.