Jakarta - Selasa (24/10) Dalam rangka mewujudkan komitmen BMKG sebagai stakeholder dan satu kesepahaman tentang peran informasi meteorologi operasi Air Traffic Flow Management (ATFM) yang terkoordinasi dengan stakeholder lainnya, BMKG melalui Pusat Meteorologi Penerbangan menyelenggarakan Workshop ATFM dengan tema ``Supporting ATFM Implementation in Indonesia - Meteorology Perspective`` di Swiss Bell Hotel Kemayoran.
Kegiatan workshop ini diselenggarakan dengan latar belakang terdapatnya peningkatan aktivitas operasi penerbangan, sehingga diperlukan suatu sistem untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi dalam operasi penerbangan di Indonesia.
Lain daripada itu tujuan diselenggarakannya workshop ini untuk mempersiapkan sumber daya meteorologi dalam rangka mendukung pengimplementasian ATFM (Air Traffic Flow Management) di Indonesia demi tercapainya keselamatan, keamanan, kenyamanan dan optimalisasi penggunaan ruang udara.
ATFM merupakan sistem manajemen lalu lintas udara yang berorientasi pada optimalisasi sumber daya, yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan, menjamin kelancaran, mensiasati keterbatasan, serta harmonisasi dalam operasi dan lalu lintas penerbangan.Implementasi ATFM di Indonesia akan diterapkan di 8 bandar udara yang dipersiapkan untuk operasi ATFM, yaitu Soekarno Hatta - Cengkareng, Ngurah Rai - Denpasar, Juanda - Surabaya, Kualanamu - Deli Serdang, Hasanuddin - Makassar, Sultan Mahmud Badaruddin II - Palembang, Sepinggan - Balikpapan dan Sentani - Jayapura.
Kegiatan dibuka Deputi Bidang Meteorologi Drs. R. Mulyono R. Prabowo, M.Sc. Dalam sambutannya beliau mengharapkan workshop ini sebagai sarana untuk menginventarisir sumber daya yang tersedia di masing-masing stasiun meteorologi yang terlibat dalam ATFM, sekaligus menghasilkan rekomendasi kebijakan BMKG untuk mendukung implementasi ATFM, serta wahana pertukaran ilmu, informasi, dan pengalaman para narasumber dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, AirNav Indonesia dan BMKG Pusat kepada para peserta dan juga sebaliknya.
Workshop akan berlangsung selama 3 hari kedepan dan akan diisi oleh narasumber dari Kementerian perhubungan, AirNav Indonesia serta BMKG Pusat Jakarta.