Yogyakarta, 30 Agustus 2024 - Tim Fasilitator Tsunami Ready Community dari Stasiun Geofisika Sleman, bersama Tim Verifikator BMKG Pusat dan BPBD Kabupaten Bantul, melaksanakan verifikasi lapangan di empat desa pesisir Kabupaten Bantul, Jumat (30/8).
Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam upaya empat desa tersebut untuk mencapai pengakuan sebagai Tsunami Ready Community tingkat internasional oleh UNESCO-IOC.
Empat desa yang diverifikasi dalam kegiatan ini adalah Kalurahan Tirtohargo, Kalurahan Parangtritis, Kalurahan Poncosari, dan Kalurahan Gadingsari. Proses verifikasi mencakup pemeriksaan dokumen terkait 12 indikator Tsunami Ready Community yang ditetapkan oleh UNESCO-IOC, penilaian kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami, serta pengecekan infrastruktur fisik yang tersedia di masing-masing desa.
Menurut Kepala Tim Verifikator BMKG Pusat, Suci Dewi Anugrah, verifikasi lapangan ini merupakan bagian dari tahapan akhir dalam proses pengajuan status internasional.
"Kami memastikan bahwa setiap desa telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan, baik dari sisi dokumentasi, kesiapan masyarakat, maupun kondisi fisik di lapangan," jelas Suci.
Pendampingan dari tim fasilitator Stasiun Geofisika Sleman juga memegang peranan penting dalam memastikan kesiapan desa-desa tersebut untuk meraih status Tsunami Ready Community.
"Kami berupaya memberikan dukungan maksimal agar desa-desa ini mampu mencapai pengakuan internasional, yang tentunya akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di pesisir selatan DIY," tambah Koordinator Tim Fasilitator, Yuni Dwi Trisnowati.
Dengan selesainya proses verifikasi lapangan ini, diharapkan empat desa di Kabupaten Bantul tersebut segera memperoleh status Tsunami Ready Community dari UNESCO-IOC, menyusul Kalurahan Glagah di Kabupaten Kulon Progo dan Kalurahan Kemadang di Kabupaten Gunungkidul yang telah terlebih dahulu memperoleh pengakuan secara internasional.(*) Humas BMKG DIY