Kupang (19/9). Untuk meningkatkan pemahaman pengamatan dan informasi iklim guna mendukung peringatan dini Bencana di NTT, Stasiun Klimatologi Kupang melakukan kegiatan penyuluhan pos pengamat kerjasama yang berlangsung 18-20 September 2017 dengan diikuti oleh 30 orang pengamat Pos Hujan Kerjasama dari 9 Kabupaten di Bawah koordinasi Instansi terkait, antara lain: Dinas Pertanian Kabupaten Timor Tengah Utara, Dinas Pertanian Kabupaten Belu, Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, dan SPARC (Strategic Planning and Actions to Strengthen Climate), dengan rincian: Kabupaten Kupang (2 orang), Kabupaten Timor Tengah Selatan (1 orang), Kabupaten Timor Tengah Utara (4 orang), Kabupaten Belu (4 orang), Kabupaten Malaka (3 orang), Kabupaten Rote Ndao (1 orang), Kabupaten Sabu Raijua (7 orang), Kabupaten Manggarai (4 orang), dan Kabupaten Sumba Timur (4 orang).
Kegiatan ini mengambil tema Meningkatkan Pemahaman Pengamatan Iklim dan Informasi Iklim Untuk Mendukung Peringatan Dini Bencana dengan tujuan untuk:
"Hendaknya para peserta melakukan pengamatan secara baik dan benar sesuai prosedur atau tata cara pengamatan, pengamat harus jujur dan tidak boleh berbohong akan data hasil pengamatan, dalam hal ini data yang dihasilkan merupakan data observasi bukan data mengarang karena data tersebut akan digunakan untuk analisis iklim dan prakiraan iklim, " ujar Koordinator MKG NTT selaku Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Kupang, Drs. Hasanudin saat memberikan sambutan pada kegiatan pembukaan kegiatan penyuluhan Pos Pengamat Kerjasama tadi pagi.
Sementara itu Kepala Stasiun Klimatologi Kupang, Apolinaris S. Geru, SP, M.Si pun menyampaikan kepada para peserta agar dapat mengikuti kegiatan penyuluhan ini dengan baik karena hal ini merupakan kesempatan yang berharga untuk pengamat hujan mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan penyuluhan ini.
" Diharapkan melalui kegiatan ini, dapat mencetak para pengamat hujan yang handal yang nantinya dapat menghasilkan data akurat dan valid. Tidak hanya itu, para pengamat hujan harus dapat mendjadi mediator desiminasi informasi iklim sampai ke tingkat petani, "tambah Apolinaris.
Materi penyuluhan yang diberikan dalam kegiatan ini, antara lain Mengenal Unsur Cuaca dan Iklim; Mengenal Alat Ukur Cuaca/Iklim; Pengiriman Data Hujan Melalui SMS, Jaringan Pos Hujan Kerjasama dan Informasi Hari Tanpa Hujan; Pemahaman Informasi Iklim; Pemahaman Informasi Agroklimat dan Perubahan Iklim; serta Kunjungan Lapangan ke Taman Alat Stasiun Klimatologi Kupang.