Tingkatkan Keselamatan, BMKG Dorong Nelayan Manfaatkan Aplikasi InfoBMKG

  • Rozar Putratama
  • 28 Sep 2021
Tingkatkan Keselamatan, BMKG Dorong Nelayan Manfaatkan Aplikasi InfoBMKG

CILACAP (28 September 2021) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati mendorong nelayan Indonesia memanfaatkan aplikasi InfoBMKG sebagai acuan dalam melaut dan menangkap ikan.

Menurutnya, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa tahun belakangan ini menjadikan kondisi cuaca gampang berubah dan sulit ditebak dengan hanya mengandalkan tanda-tanda alam.

"Kondisi cuaca sedikit banyaknya akan memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan ikan dari para nelayan, apalagi kondisi cuaca ektrim yang berpotensi membahayakan keselamatan nelayan yang tengah melaut," ungkap Dwikorita di saat membuka Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (28/9).

Hadir dalam acara tersebut Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dan Anggota DPR RI Komisi V Novita Wijayanti. SLCN diikuti 100 orang nelayan dari berbagai wilayah di Cilacap.

Dwikorita mengatakan, kondisi cuaca bagi nelayan tangkap maupun budidaya sangat penting untuk mendukung kegiatan nelayan agar dapat melaut dengan aman dan tenang. Melalui aplikasi yang didesign untuk mengetahui berbagai informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika tersebut, nelayan dapat memutuskan apakah akan melaut atau tidak. Termasuk, mempersiapkan kebutuhan apa saja ketika melaut untuk mengantisipasi perubahan cuaca.

"Informasi yang dihadirkan cukup lengkap. Mulai dari prakiraan cuaca tiga harian, tujuh harian termasuk perkiraan angin, arah kecepatannya, perkiraan arus, gelombang tinggi atau tidaknya, kondisi aktual hujan atau tidak," paparnya.

"Jadi jangan nekat melaut saat mengetahui kondisi cuaca buruk. Tidak hanya akan kesulitan mencari ikan, namun juga membahayakan keselamatan," tambah dia.

Sementara itu, Dwikorita menuturkan bahwa BMKG secara rutin menggelar SLCN untuk memberikan pemahaman kepada nelayan terkait pemanfaatan informasi cuaca dan iklim secara efektif dalam mendukung kegiatan perikanan.

Selama SLCN, nelayan diberikan pemahaman tentang informasi cuaca dan iklim perikanan, proses pembentukan angin, awan, hujan, dan gelombang agar dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan dan pengetahuan dalam mengakses informasi cuaca maritim.

Tujuannya, tidak hanya sekedar meningkatkan keselamatan nelayan saat turun melaut, tetapi juga meningkatkan tangkapan nelayan saat mencari ikan. Mengingat, selama beberapa tahun terakhir ini, situasi iklim dan cuaca sangat beragam dan dinamis.

"Penyelenggaraan SLCN ini juga menjadi salah satu wujud komitmen BMKG mendukung Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyambut baik langkah BMKG yang menggelar SLCN di Cilacap. Dirinya berharap SLCN ini mampu meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para nelayan tentang keberadaan ikan dan cuaca yang terjadi saat melakukan aktifitas.

Senada, Anggota DPR RI Komisi V Novita Wijayanti mengatakan bahwa BMKG memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong sektor perikanan nasional. SLCN yang digelar BMKG, kata dia, memberi manfaat besar bagi nelayan karena memberi pemahaman mendalam kepada nelayan mengenai cuaca dan iklim yang saat ini sangat sulit ditebak. (*)

Gempabumi Terkini

  • 19 April 2024, 14:22:55 WIB
  • 3.5
  • 6 km
  • 2.93 LS - 119.40 BT
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers