Jayapura - Senin (16/07), Stasiun Geofisika Angkasa Pura Jayapura melakukan kegiatan Goes To School di SMK Negeri 1, Kabupaten Keerom. Kegiatan Goes To School (GTS) sudah menjadi agenda rutin yang dilakukan setiap tahun oleh Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Angkasa Pura Jayapura. Kegiatan GTS tahun 2019 dilaksanakan di Kabupaten Keerom dan di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura dikarenakan wilayah ini sangat rawan terhadap bencana gempabumi yang berpotensi tsunami.
Ini dibuktikan dengan histori kejadian gempabumi Jepang tahun 2011 yang menyebabkan robohnya jembatan Holtekamp. Tujuan pelaksanaan kegiatan Goes To School untuk memberi pemahaman dan edukasi kepada pelajar terkait bencana gempabumi dan tsunami serta cara penanggulangannya.
Sosialisasi yang dilakukan di Keerom hadir sebagai narasumber yaitu Kepala Seksi data dan Informasi Stasiun Geofisika Angkasapura Canggih Persada, S.D, S.Si, staf seksi Datin Jambari, S.Tr dan Staf Seksi Observasi Purnama, D. A, S.T. Kegiatan diawali dengan pengenalan gempabumi dan tsunami dan upaya mitigasi serta diakhiri dengan simulasi kesiapsiagaan oleh semua siswa/i di SMK Negeri 1 Kabupaten Keerom.
Kegiatan Goes To School selanjutnya dilaksanakan tanggal 17 Juli 2019 di SMK Negeri 4 Koya, Kota Jayapura. Hadir sebagai narasumber yaitu Kepala Balai Besar Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili, S.IP, M.Si, Kepala Stasiun Geofisika Angkasa Pura Jayapura Margiono, S.Si, Kepala Seksi Data dan Informasi Canggih Persada, S.D, S.Si, Staf Seksi Datin Muhammad Syawal, S.Si dan Staf Seksi Observasi Netty.Y.B, S.Si dan Purnama D.A, S.T.
Materi yang diberikan yaitu perkenalan tentang gempabumi dan tsunami kemudian dilanjutkan dengan penjelasan terkait petir dan mitigasi gempabumi dan tsunami. Pada kesempatan ini, Kepala Balai Besar Wilayah V Jayapura menyampaikan informasi terkait Aplikasi Sistem Informasi Gempabumi dan Tsunami (SIMIMI) yang merupakan aplikasi verifikator untuk mengkonfirmasi kejadian gempabumi yang dirasakan langsung oleh masyarakat di wilayah terdampak.
"Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk dapat memahami dan menkonfirmasi langsung kepada BMKG terkait kejadian gempabuni yang dirasakan dengan skala intensitasnya (MMI)," lanjut beliau.
Kegiatan ini diakhiri dengan simulasi oleh semua pelajar di SMK Negeri 4 Koya, Kota Jayapura.