Tuban - Kamis (29/11), Stasiun Meteorologi Tuban bersama Stasiun Geofisika Tretes menghadiri rapat Sosialisasi dan Pembahasan Skenario Simulasi BCP (Business Continuity Plan) di PT. PJB UBJOM PLTU Tanjung Awar-Awar. Rapat dihadiri oleh Kepala Stasiun Meteorologi Tuban, Desindra Deddy Kurniawan, SP didampingi staf teknisi dan staf data informasi serta Kepala Seksi Observasi dan Informasi, Suwarto, S.Si, M.Si mewakili Stasiun Geofisika Tretes.
Dalam rapat tersebut, Kepala Stasiun Meteorologi Tuban membahas mengenai kondisi geografis, potensi cuaca ekstrim, dan riwayat cuaca ekstrim yang terjadi di Kabupaten Tuban. Selain itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Geofisika Tretes membahas mengenai kondisi Indonesia yang berada di antara ring of fire di wilayah Kabupaten Tubang yang dilalui oleh sesar RMKS (Rembang Madura Kangean Sakala), serta potensi kejadian gempa bumi di Kabupaten Tuban.
"Potensi gempa bumi di wilayah Tuban relative lebih kecil dibandingkan wilayah selatan jawa yang kerap dilanda gempa bumi" ujar Suwarto.
Dalam Program BCP (Business Continuity Plan) membahas mengenai simulasi penanganan gempa bumi di PT. PJB UBJOM PLTU Tanjung Awar-Awar sebagai upaya penanggulangan bencana serta edukasi terhadap para pekerja di lingkungan kerja PT. PJB UBJOM PLTU Tanjung Awar-Awar ketika terjadi gempa bumi.
Rapat tersebut juga dihadiri oleh beberapa SKPD terkait di Kabupaten Tuban seperti Kepala Pelaksana BPBD Tuban, KAPOLSEK Jenu dan KORAMIL Jenu. Dalam pertemuan tersebut, menghasilkan scenario simulasi BCP gempa bumi PLTU Tanjung Awar-Awar yang terdiri dari ERP (Emergency Response Plan), CRP (Crisis Resonse Plan), dan BRP (Business Recovery Plan).