Lombok Barat - Selasa (14/9) - Stasiun Klimatologi Lombok Barat menyelenggarakan acara Press Release Prakiraan Awal Musim Hujan Provinsi NTB tahun 2021/2022. Acara diibuka oleh Kepala Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Nuga Putrantijo, M.Si. Dihelat secara virtual, acara Press Release Prakiraan Awal Musim Hujan Provinsi NTB tahun 2021/2022 dihadiri oleh stakeholder terkait di wilayah Provinsi NTB dan mitra media sebagai penyambung informasi kepada masyarakat.
Kepala Stasiun Klimatologi Lombok Barat mengatakan, umumnya musim hujan di NTB terjadi pada Bulan November hingga Desember. Namun pada tahun ini, di sebagian wilayah NTB yaitu Kota Mataram dan sebagian Lombok Barat musim hujan akan datang lebih cepat yaitu di pertengahan bulan Oktober 2021. Puncak musim hujan periode ini diprakirakan akan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2022 dengan curah hujan pada musim hujan nanti akan sedikit lebih tinggi dibandingkan kondisi biasanya untuk beberapa wilayah di NTB.
Paparan lengkap terkait Prakiraan Awal Musim Hujan Provinsi NTB tahun 2021/2022 disampaikan oleh Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Restu Patria Megantara, SST. Dijabarkannya bahwa awal musim hujan 2021/2022 dari total 21 Zona Musim (ZOM) yang ada di Nusa Tenggara Barat, sebanyak 5 persen diprediksi akan mengawali Musim Hujan pada Oktober 2021, Kota Mataram dan sebagian Lombok Barat. Kemudian 52 persen wilayah pada November 2021, meliputi Pulau Lombok bagian selatan, Pulau Lombok bagian tengah, utara, dan sekitar wilayah Rinjani, serta Sumbawa Barat dan Sumbawa bagian tengah dan selatan. Sementara itu, sebanyak 43 persen wilayah lainnya baru akan memasuki musim hujan pada Desember 2021, meliputi pesisir timur Pulau Lombok, Lombok utara bagian barat, Sumbawa bagian utara, serta seluruh wilayah Dompu, Bima, dan Kota Bima.
Secara umum, sifat hujan selama Musim Hujan 2021/2022 diprakirakan NORMAL atau sama dengan rerata klimatologisnya pada 244 ZOM (71,4 %), sejumlah 88 ZOM (25,7 %) akan mengalami kondisi musim hujan ATAS NORMAL (lebih basah dari biasanya) dan 10 ZOM (2,9 %) akan mengalami musim hujan BAWAH NORMAL. Dalam paparannya, Restu menjelaskan jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis Awal Musim Hujan pada periode 1981-2010, maka Awal Musim Hujan 2021/2022 di NTB diprakirakan MAJU pada 6 ZOM (29 %), SAMA pada 11 ZOM (52 %), dan MUNDUR pada 4 ZOM (19 %).
Tak lupa Restu juga menghimbau bahwa periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk/danau yang berguna untuk periode musim kemarau tahun depan. Informasi prakiraan musim hujan ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan dan penyusunan strategi yang tepat guna meminimalisir dampak bencana hidrometeorologis yang dapat terjadi di musim hujan nanti.