Serang - Bertepatan dengan peringatan hari kelautan Nasional 2 Juli 2019, Stasiun Meteorologi Kelas I Serang menyelenggarakan Sekolah Lapang Nelayan Tahap I Tahun 2019 Provinsi Banten yang diselenggarakan di Hotel Le Dian Serang.
Acara pembukaan diawali dengan sajian Tarian tradisional Rampak Beduk yang merupakan Seni tari tradisional wilayah Banten yang memiliki filosofi ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mempererat rasa ukhuwah masyarakat Banten. Tarian ini sesuai dengan semangat Sekolah Lapang Nelayan Tahap I Tahun 2019 sebagai media awal membangun kerjasama antara BMKG dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dalam memahami informasi Cuaca Maritim Untuk Keselamatan dan Kesejahteraan Nelayan di wilayah Banten.
Acara SLN Tahap I Tahun 2019 Provinsi Banten diikuti oleh 25 Orang Penyuluh Nelayan yang berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dari seluruh wilayah Provinsi Banten dari tanggal 2-5 Juli 2019 dan dibuka oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG Drs. R. Mulyono R. Prabowo, M.Sc dan dihadiri oleh Kepala Pusat Meteorologi Maritim Dr. Urip Haryoko, M.Si, Kepala Balai Besar MKG Wilayah II Tangerang Selatan Hendro Nugrohom ST, M.Si, dan Kepala UPT BMKG se Jabodetabek, serta para stakeholder terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Basarnas Provinsi Banten, BPBD Kota Serang, dan Polairud Kota Serang.
Dalam sambutannya Deputi Meteorologi mengingatkan akan pentingnya peran Penyuluh Nelayan dalam menjembatani Informasi Cuaca yang disampaikan oleh BMKG secara rutin untuk disampaikan dan dipahami nelayan dalam menunjang keselamatan dan kesejahteraan nelayan, "Berangkat sehat, Pulang Selamat dan hasil tangkapan melimpah".
Adapun materi pembelajaran yang di berikan kepada peserta meliputi Dinamika Kelompok, Materi Pembelajaran Dalam Kelas dengan pembelajaran yang berkaitan dengan pengetahuan dasar cuaca maritim dan pemanfaatan informasi cuaca dari BMKG. Selain itu, pembelajaran juga dilakukan di luar kelas yaitu dengan mengadakan Kunjungan Lapangan ke Stasiun Meterologi Kelas I Serang, dimana pada kunjungan tersebut para peserta melihat dan mendapatkan materi secara langsung tentang alat-alat yang digunakan oleh BMKG. Praktek terkait pembentukan awan, gelombang, arus, dan alun pun juga disampaikan kepada peserta, agar para peserta lebih memahami tentang fenomena-fenomena yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan perikanan. (EW2019).