Grobogan, 26 November 2019 - Stasiun Klimatologi Semarang menyelenggarakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) - Sosialisasi Agroklimat di Kyriad Grand Master Hotel Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Kegiatan yang mengusung tema "Meningkatkan Kemampuan Petani dalam Mengantisipasi Iklim Ekstrim untuk mendukung Ketahanan Pangan" diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari 36 orang petani unggulan, 5 orang PPL Pertanian, 2 orang Pengamat Hama Pertanian, 5 orang pengamat Pos Hujan Kerjasama dan 2 orang Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Acara ini dihadiri oleh Bupati Kabupaten Grobogan yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorbogan, Deputi Bidang Klimatologi yang diwakili oleh Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar MKG Wilayah II Ciputat, Kapolres Kab. Gobogan, Komandan Kodim Kab. Grobogan, serta para Kepala UPT di Lingkungan BMKG Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Ir. Edhie Sudaryanto, MM, berkesempatan membuka acara SLI - Sosialisasi Agroklimat. Dalam sambutannya, Edhie menyampaikan beberapa catatan dari Bupati Grobogan bahwa Grobogan merupakan lumbung padi ke 2 dan juga merupakan penghasil melon terbesar di Jawa Tengah. Kehebatan petani grobogan adalah 60% sawah tadah hujan yang dalam 1 tahun dapat menanam padi.
Dengan adanya kegiatan SLI, peserta diharapkan dapat memperoleh ilmu tentang cuaca dan iklim dari BMKG sehingga dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pertanian. Kunci kabupaten Grobogan adalah jika hasil pertanian turun maka jawa tengah akan turun, jika jawa tengah turun maka seluruh Indonesia akan turun pula. (Cr.Foto : BMKG Semarang)