Kembali ke Siaran Pers

Hasil Monitoring Prekursor Gempabumi untuk Tangapan Isu Awan Gempa di Wilayah Yogyakarta dengan Menggunakan Parameter Magnet Bumi, TEC, dan Radon

08 June 2018

Rozar Putratama

Siaran Pers

Hasil Monitoring Prekursor Gempabumi untuk Tangapan Isu Awan Gempa di Wilayah Yogyakarta dengan Menggunakan Parameter Magnet Bumi, TEC, dan Radon

Isu awan gempa yang di upload di Facebook pada akun Kota Jogya pada tanggal 1 juni 2018 telah manjadi isu prediksi gempa bumi yang menjadi keresahan masyrakat. Untuk itu BMKG menjawab dari kajian analisis dengan alat monitoring prekursor gempa bumi yang ada di wilayah Yogyakarat yaitu:

  1. Magnet bumi, Data di analalisis dari data magnet bumi yang instal di stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta. Hasil dari analisis magnetbumi menghasilkan parameter Prekusor gempa sebagai berikut:
    1. Retang waktu Prediksi, yaitu waktu awal anomali prekursor yang muncul dari data magnet bumi
    2. Daerah Duga Aktif, yaitu dari zona persiapan gempa yang diperkiraan dari arah anomali prekursor.
    3. Prakiaran Besarnya Magnitudo dan Dampak Gonjangan, yaitu dihitung dari deterministik amplitudo dan prakiraan jarak
  2. Radon, perubahan nilai konsentrasi radon di site Pundung dan site Piyungan di Kabupaten Bantul.
  3. TEC (Total Eletron Content), nilai total electron di Ionosfer dengan mengunakan data dari GPS.

Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Siaran Pers Lainnya

BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Sejumlah Destinasi Wisata di Tengah Libur Sekolah

BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Sejumlah Destinasi Wisata di Tengah Libur Sekolah

Musim Kemarau 2025 Mundur dan Berdurasi Lebih Pendek, BMKG: Perubahan Pola Iklim Harus Disikapi dengan Adaptasi Bijak

Musim Kemarau 2025 Mundur dan Berdurasi Lebih Pendek, BMKG: Perubahan Pola Iklim Harus Disikapi dengan Adaptasi Bijak

Resmikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multibahaya di Bali, BMKG: Langkah Strategis Perkuat Sistem Ketahanan Bencana Nasional

Resmikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multibahaya di Bali, BMKG: Langkah Strategis Perkuat Sistem Ketahanan Bencana Nasional