Bali (16/8) - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melakukan pertemuan dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster. Kunjungan kerja yang berlangsung di rumah dinas Gubernur Prov. Bali tersebut bertujuan untuk menginformasikan, bahwa BMKG Prov. Bali sebagai back up nasional sistem Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). Selain itu juga menyampaikan program-program yang sudah berjalan dan akan dilanjutkan di provinsi Bali, seperti Sekolah Lapang Iklim (SLI), Sekolah Lapang Nelayan (SLN), dan Sekolah Lapang Geofisika (SLG).
Gubernur memberikan respon positif terhadap program-program BMKG yang mendukung Bali dari bencana, seperti : cuaca ekstrim, gempabumi dan tsunami. Terkait sekolah lapang yang diselenggarakan BMKG, pemerintah provinsi akan menindaklanjuti dengan melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) antara BMKG, BPBD, Dinas Kelautan dan Dinas Pertanian seluruh Kab/Kota di Provinsi Bali.
Pada kesempatan tersebut, Dwikorita juga menyampaikan bahwa Bali menjadi salah satu prioritas penguatan, dikarenakan Bali sebagai destinasi wisata internasional sehingga perlu memberikan rasa aman dan nyaman terhadap wisatawan domestik maupun asing. Selain itu karena Bali juga merupakan back up nasional sistem InaTEWS. Oleh karena itu perlu untuk merapatkan dan menguatkan jaringan pendeteksi gempa di Provinsi Bali.
Dalam rangka peningkatan jaringan sensor gempabumi, Dwikorita juga menyampaikan tahun ini BMKG telah melakukan pembangunan 2 shelter seismik di Provinsi Bali, tepatnya di Kecamatan Kintamani - Bangli dan Nusa Penida-Klungkung. Disamping itu beliau juga menyampaikan laporan Gempabumi yang baru saja terjadi di daerah Seririt-Buleleng dengan skala M 5.1 yang cukup membuat warga Buleleng panik sehingga menimbulkan keresahan akibat banyak beredarnya informasi hoax di masyarakat.
Disela-sela kunjungan tersebut, Gubernur Wayan juga menyampaikan permasalahan sampah tahunan tiap memasuki musim penghujan yang disinyalir sebagai sampah kiriman akibat arus laut. Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Taufik Gunawan merekomendasikan untuk mengantisipasinya dengan menyiapkan tim dari dinas kebersihan di Pesisir Barat Pulau Bali dan menyiapkan jaring untuk memfilter sampah di laut sehingga tidak masuk ke area pantai tempat wisatawan berkunjung.
Pertemuan tersebut ditutup dengan pemberian souvenir dari Kepala BMKG kepada Gubernur Bali berupa buku Gejer Bali, laporan Gempa Buleleng, poster Gempabumi dan Tsunami, buletin ICIG (Informasi Cuaca, Iklim dan Gempabumi), dan buku data klimatologi provinsi Bali.