Pemahaman Iklim Untuk Penyuluh Lapangan Melalui SLI Sosialisasi Agroklimat di Cianjur

  • Rachmat Hidayat
  • 02 Apr 2018
Pemahaman Iklim Untuk Penyuluh Lapangan Melalui SLI  Sosialisasi Agroklimat di Cianjur

Cianjur - Senin (2/4/2018), BMKG Stasiun Klimatologi Bogor memberikan pemahaman iklim kepada Petugas Pengamat Organisme Tanaman (PPOT) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se Kabupaten Cianjur melalui Kegiatan Sekolah Lapang Iklim - Sosialisasi Agroklimat di Hotel Bydiel Cianjur.

Kegiatan Sekolah Lapang Iklim - Sosialisasi Agroklimat di ikuti 50 orang peserta PPOT dan Gapoktan yang nantinya akan menjadi user interface yang dapat menyampaikan informasi iklim dari BMKG kepada para petani. Sasaran dan tujuan SLI-Sosialisasi Agroklimat adalah untuk meningkatkan pemahaman yang terkait dengan cuaca dan iklim serta meningkatkan Pengetahuan dan ketrampilan tentang kondisi cuaca.

Sekolah Lapang Iklim - Sosialisasi Agroklimat terselenggara atas dukungan Komisi V DPR RI FPKB Dapil Jawa Barat III Neng Eem Marhamah Zulfa yakni khususnya kabupaten Cianjur sebagai salah satu daerah Sentra Pangan wilayah Jawa Barat resmi dibuka oleh Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan yang mewakili Deputi Bidang Klimatologi Guswanto, M.Si

Menyikapi tujuan dari sekolah lapang iklim jelas Guswanto adalah mempunyai inti akhir bagaimana kita meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas padi atau tanaman pangan dalam rangka mendukung ketahanan pangan.

Guswanto menjelaskan secara fakta dan data, bencana terjadi menjadi 3 tingkatan yaitu Internasional, Regional dan Nasional sedangkan di Tingkat Nasional sebagaimana informasi dari BNPB menyebutkan bahwa bencana diakibatkan oleh bencana Hidrometeorologi mendominasi di Indonesia sebanyak 95 persen seperti banjir, kekeringan dan longsor. Dampak bencana tersebut pada sektor pertanian adalah gagal panen yang mengakibatkan kerugian petani dan ancaman terhadap ketahanan pangan nasional.

"Sesuai UU No. 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, BMKG diberi mandat salah satunya informasi Iklim, dengan adanya perubahan iklim maka dituntut untuk adaptasi dalam rangka adaptasi pertanian. Melalui Sekolah Lapang Iklim yang mana peserta PPL dan Poktan yang nantinya akan menjadi user interface yang dapat menyampaikan informasi iklim dari BMKG kepada para petani" Jelas Guswanto

Sementara anggota komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa, menilai kegiatan Sekolah Lapang Iklim - Sosialisasi agroklimat sangat perlu dilakukan disejumlah wilayah penghasil padi di Jawa Barat dengan memberikan pengetahuan tentang iklim pada petani.

"Kami meminta BMKG untuk memberikan masukan pada petani di Cianjur, kapan mereka bisa memulai musim tanam sesuai dengan iklim yang tepat, agar tidak ada lagi petani yang merugi karena tidak tepat menentukan jadwal tanam," katanya.

Bahkan tambah anggota legislatif dari FPKB Dapil Jawa Barat III, pemerintah daerah harus jeli menentukan acuan pembangunan kedepan dengan tidak menjadikan lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan industri karena dapat mejadi faktor perubahan iklim.

Kegiatan SLI - Sosialiasi Agroklimat di selenggarakan dari tanggal 2 - 4 April 2018 dan Peserta SLI diberikan pemahaman mengenai informasi iklim, pembentukan awan dan hujan, mengenal alat ukur cuaca dan hujan serta kalibrasinya.

Selain itu, peserta juga diberikan pemahaman terkait pengaruh cuaca/iklim terhadap hama dan penyakit tanaman, penggunaan informasi iklim untuk mengatur strategi pola dan jadwal tanam serta kearifan lokal, neraca air lahan dan manfaatnya untuk menentukan kebutuhan air irigasi.

Gempabumi Terkini

  • 19 April 2024, 14:22:55 WIB
  • 3.5
  • 6 km
  • 2.93 LS - 119.40 BT
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers