Bandung 20 Mei 2024. Dalam upaya menghadapi tantangan kerawanan gempa bumi yang kompleks di Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Melalui Pusat Pendidikan Dan Pelatihan menginisiasi Pelatihan Teknis Operator Geofisika Angkatan I. Pelatihan ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan SDM BMKG dengan tema analisis respons spektra dan pembuatan peta tingkat guncangan (Shakemap) yang dilaksanakan di Hotel Ibis Bandung.
Sebagai salah satu negara dengan tingkat kerawanan gempa bumi tertinggi di dunia, Indonesia sering kali dihadapkan pada berbagai bencana alam yang mengancam keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Dampak gempa bumi dapat sangat merusak, mempengaruhi struktur bangunan, infrastruktur kritis, dan bahkan menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, mitigasi risiko menjadi hal yang mendesak untuk diterapkan. Hal ini di sampaikan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Dr. Daryono Dalam Sambutan Pembukaan Pelatihan.
"Pelatihan ini sangat relevan dalam upaya melakukan mitigasi risiko terhadap dampak gempa bumi yang merusak. Analisis respons spektra dan pembuatan peta tingkat guncangan (Shakemap) menjadi instrumen penting dalam menilai risiko dan merancang strategi mitigasi yang efektif," ungkap Daryono
Melalui pemahaman yang mendalam tentang pola dan intensitas guncangan gempa bumi, peserta pelatihan diharapkan dapat mengidentifikasi wilayah rentan dan infrastruktur kritis, serta mengambil tindakan mitigasi yang tepat. Shakemap, yang digunakan dalam pengembangan kebijakan darurat dan rencana tanggap darurat, memberikan informasi vital dalam menetapkan prosedur evakuasi, pengalihan lalu lintas, dan penempatan fasilitas darurat.
"Pelatihan ini tidak hanya membutuhkan peralatan dan metode yang mutakhir, namun juga SDM yang memiliki kompetensi teknis yang mumpuni. Oleh karena itu, BMKG berkomitmen untuk meningkatkan kecakapan operator geofisika dalam menghadapi tantangan ini," tambah Daryono.
Diharapkan, pelatihan ini akan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas dan kesiapan BMKG dalam menghadapi risiko gempa bumi di Indonesia. Kepada peserta pelatihan, panitia berpesan agar menjaga kesehatan, kedisiplinan, dan semangat selama kegiatan berlangsung.
Pelatihan Teknis Operator Geofisika Angkatan I Tahun 2024 resmi dibuka oleh Kepala Pusat Gempabumi Dan Tsunami dan dilaksanakan selama 6 hari kedepan dari tanggal 20-26 Mei 2024, sebanyak 40 Peserta yang berasal dari BMKG Pusat dan Daerah akan mengikuti kurikulum pelatihan sebanyak 60 JP, dengan tenaga pengajar Kedeputian Bidang Geofisika yang memiliki kompetensi di bidangnya.