Panen Jagung Bersama, Momen Manis Menutup Sekolah Lapang Iklim Operasional Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 di Kabupaten Kubu Raya

  • Rozar Putratama
  • 24 Agu 2022
Panen Jagung Bersama, Momen Manis Menutup Sekolah Lapang Iklim Operasional Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 di Kabupaten Kubu Raya

Kubu Raya, Selasa 23 Agustus 2022. Sektor pertanian sangat berhubungan erat dengan kondisi cuaca dan iklim. Kejadian cuaca maupun iklim ekstrim dapat mengakibatkan terganggunya waktu dan pola tanam yang berpotensi menyebabkan produksi menurun. Selain itu perkembangan hama penyakit juga sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim. Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu sentra pangan dan hortikultura di Provinsi Kalimantan Barat. Kecamatan Rasau Jaya akan dikembangkan sebagai pusat unggulan hortikultura, dimana Desa Rasau Jaya Satu sebagai pusat kota terpadu mandiri Rasau Jaya secara umum memiliki jenis lahan gambut dengan komoditas unggulan Jagung Manis. Oleh karena itu, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Petani, Penyuluh Pertanian, dan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) terhadap informasi iklim sangat penting untuk mengantisipasi dampak dari kejadian cuaca maupun iklim ekstrim.

Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 telah selesai dilaksanakan di Desa Rasau Jaya Satu, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya dengan komoditas Jagung Manis. Mengusung tema "Kolaborasi Informasi Iklim Dan Pertanian, Sejahterakan Petani" sosialisasi SLI dilaksanakan sebanyak tiga kali dengan variasi narasumber dari Pusat Layanan Iklim Terapan BMKG, Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat, UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kubu Raya, dan Universitas Tanjungpura. Sosialisasi pertama SLI dan tanam perdana dilaksanakan tanggal 14 Juni 2022, sosialisasi kedua pada tanggal 26 Juli 2022, dan sosialisasi ketiga sekaligus panen dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2022.

Melalui SLI, Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat berkomitmen memberikan literasi dan advokasi iklim bagi para Petani dan Penyuluh untuk meningkatkan pemahaman informasi iklim serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Kegiatan SLI ini diikuti oleh 25 orang peserta, dengan 36% merupakan peserta perempuan, yang berasal dari Kelompok Tani, Penyuluh Pertanian, dan POPT di Kecamatan Rasau Jaya. Penyuluh Pertanian dan POPT sangat penting dilibatkan dalam SLI karena langsung bersentuhan dengan Petani dalam mendukung strategi untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan dalam tantangan perubahan iklim.

Pada kegiatan SLI tahun ini Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat mensosialisasikan inovasinya melalui materi berjudul "Pengenalan Sistem Integrasi Informasi Iklim Stakeholder (SI3S)". Informasi dalam portal SI3S saat ini telah mengitegrasikan antara informasi prakiraan curah hujan bulanan dari Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat dengan informasi potensi luas tambah serangan OPT dari UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat.

Mewakili Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Bapak Ismaharto Adi, S.Kom menyampaikan bahwa rata-rata peningkatan pemahaman peserta SLI sebesar 30%. Camat Rasau Jaya, Bapak Sagi, S.E mewakili masyarakat Kecamatan Rasau Jaya memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan SLI Operasional kepada petani di Rasau Jaya, dan berharap semoga kegiatan ini bisa berlanjut pada petani lain di Kecamatan Rasau Jaya.

Rangkaian agenda penutupan SLI dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kubu Raya diwakili oleh Kepala Bidang Penyuluhan Bapak Ir. Budi Susetyono. Dalam sambutannya disampaikan pesan kepada peserta SLI untuk dapat mengamalkan ilmu yang telah diperoleh selama kegiatan SLI. Diharapkan pemahaman tentang informasi iklim digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan di bidang pertanian kedepannya, sehingga dapat ditularkan oleh Petani, Penyuluh Pertanian, dan POPT kepada Petani lain yang belum mendapat kesempatan untuk mengikuti SLI.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kubu Raya, Bapak Suwandi, S.E, M.M juga turut hadir pada acara panen bersama untuk menyaksikan perhitungan produktivitas jagung manis pada lahan SLI, agar perhitungan produktivitas dilakukan secara objektif. Perhitungan produktivitas jagung manis merupakan inovasi Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat yang berkolaborasi dengan BPS Kabupaten Kubu Raya, karena sebelumnya belum pernah dilakukan perhitungan produktivitas komoditas jagung manis di Kabupaten Kubu Raya. Hal tersebut juga sebagai upaya untuk menyambut Sensus Pertanian 2023 pada tahun depan. Hasil pengukuran produktivitas komoditas Jagung Manis yang dihitung oleh BPS di lahan SLI yaitu sebesar 16,16 ton/hektar dengan tongkol dan kulit, serta 11,36 ton/hektar tanpa kulit.

Kesuksesan rangkaian kegiatan SLI ini tentu tidak lepas dari dukungan Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG, komitmen untuk menjembatani informasi iklim dari BMKG sebagai penyedia dengan petani sebagai end-user dan mekanisme dalam implementasi informasi iklim pada level tapak operasional kepada petani secara terus menerus di lapangan kembali ditekankan oleh Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG, Bapak Dr. Ardhasena Sopaheluwakan dalam sambutannya secara daring pada penutupan SLI.

Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan SLI Operasional Provinsi Kalimantan Barat, Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat berharap cita-cita luhur bangsa dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dalam tantangan perubahan iklim dapat tercapai.

Gempabumi Terkini

  • 15 Oktober 2024, 15:03:23 WIB
  • 3.9
  • 10 km
  • 9.00 LS - 116.60 BT
  • Pusat gempa berada di laut 39 km barat daya Sumbawa Barat
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Lombok Timur, II - III Lombok Barat, II - III Lombok Tengah, II - III Sumbawa Barat
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 39 km barat daya Sumbawa Barat
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Lombok Timur, II - III Lombok Barat, II - III Lombok Tengah, II - III Sumbawa Barat
  • Selengkapnya →

Siaran Pers