Jakarta, 14 Agustus 2024 - Sebanyak 42 Mahasiswa dan 3 Dosen Universitas Institut Teknologi Sumatera Fakultas Sains Program Studi Matematika berkesempatan berkunjung ke Kantor Pusat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kunjungan ini menjadi wadah bagi Mahasiswa untuk mempelajari bagaimana BMKG mengolah data, modeling dan metode kuantitatif yang terkait dengan matematika.
Mahasiswa berkumpul di Ruang Media Center. Petugas Tim Kerja Produksi dan Diseminasi Informasi Cuaca, Taneswari Dega Viratri mengajak Mahasiswa untuk bermain kuis mengenai cuaca. Mahasiswa sangat antusias bermain kuis. Setelah kuis dilanjutkan dengan pemaparan materi. "Operasional meteorologi berlangsung selama 24 jam tanpa libur untuk memberikan pelayanan informasi cuaca kepada publik, kata Tanes. Tanespun menjelaskan mengenai produk informasi cuaca yang dimiliki oleh BMKG saat ini.
Selanjutnya, mahasiswa berkunjung ke Ruang Climate Early Warning System (CEWS). Staf Sub Bidang Informasi Iklim Lingkungan Ganesha Tri Chandrasa menjelaskan mengenai iklim. "Produk yang dihasilkan CEWS berbentuk jangka panjang, diantaranya seperti prakiraan musim, peringatan dini iklim ekstrim, emisi gas rumah kaca, kualitas udara dan lainnya," terangnya.
"Selain informasi mengenai sektor energi, juga memiliki informasi di sektor kesehatan yaitu peringatan dini demam berdarah. Hal ini bermanfaat bagi fasilitas kesehatan setempat untuk mengantisipasi peningkatan kasus demam berdarah," ucap Ganesha. "Data-data iklim tersebut diharapkan dapat menjadi dasar dari informasi peringatan dini yang bisa disampaikan ke masyarakat" lanjutnya.
Lalu berkunjung ke Ruang Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). Staf InaTEWS, Bagus Adi Wibowo menjelaskan bahwa InaTEWS memiliki sebuah sistem bernama Decision Support System (DSS) untuk mendeteksi adanya gempa dan tsunami sehingga peringatan dini dapat diberikan kepada masyarakat.
"Di bawah ada helm warna kuning yang fungsinya untuk melindungi orang-orang InaTEWS saat ada gempa. Petugas InaTEWS tidak meninggalkan ruangan saat ada gempa karena mereka yang menganalisis dan memberikan peringatan dini ke masyarakat" lanjutnya.