Ambon - Selasa (2/2), Kepala Stasiun Geofisika Klas I Ambon (Stageof Ambon), Herlambang Hudha, S.Si, M.Si, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon (Stamar Ambon), Ashar, S.Kom dan Kepala Stasiun Klimatologi Seram Bagian Barat ( Staklim SBB), Bernadus Daniel S. A. K, SP, MM mengunjungi Kantor Pusat Penelitian Laut Dalam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPLD-LIPI). Pada kunjungan tersebut para KUPT BMKG disambut langsung oleh Kepala PPLD-LIPI Dr. Nugroho Dwi Hananto, M.Si dan para pejabat dilingkungan PPLD-LIPI.
Pada kesempatan tersebut Kepala PPLD-LIPI Nugroho Dwi Hananto menyampaikan rencana giat tahun 2021, berupa penelitian gempa dan tsunami 1674 yang pernah terjadi di desa Negeri Hilla, penelitian sesar sesar aktif di sebagian Maluku dengan metode seismic untuk upaya mitigasi, pemasangan stasiun pasang surut dan sensor seismometer bawah laut untuk mendeteksi sesar sesar aktif di laut.
"data dan informasi dari BMKG juga sangat penting terutama yang berkaitan langsung dengan maritime, sebagai bahan untuk meneliti fenomena upwelling dan downwelling di perairan Maluku", tegasnya.
Herlambang Hudha memaparkan bahwa BMKG di Maluku terdiri dari ,11 Stasiun yang mengamati dan menganilsa kejadian alam dalam unsur MKG, yang tersebar di pulau pulau besar dan kecil, dan memaparkan juga jaringan sensor seismometer yang dipasang sampai pulau pulau terpencil seperti Moa, Tepa di Kabupaten Maluku Barat Daya.
Disela pemaparannya, Herlambang Hudha mengajukan kepada PPLD-LIPI bias kerjasama dalam penelitian bersama, berbagi data dan informasi dan membuat tulisan jurnal ilmiah bersama.
Dari pertemuan dan diskusi antara pihak BMKG dan PPLD-LIPI diharapkan dapat dibuat kerjasama yang konstruktif untuk bisa bersinergi membangun mitigasi bencana di Maluku, mengingat Maluku merupakan daerah berpulau pulau dikelilingi zona subduksi yang melintang dari utara pulau Seram Saumlaki hingga selatan pulau Timor. Potensi ancaman baik fenomena unsur geofiska meteorology sangat tinggi.