Jakarta - Kamis (8/12) Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Ph.D melakukan wawancara live streaming dengan Televisi Republik Indonesia dalam program Berita Sore Pukul 16.10 WIB.
Prof. Dwikorita dalam wawancara live tersebut menjelaskan secara gamblang perihal Sistem peringatan dini tsunami yang dimiliki BMKG semenjak tahun 2008. InaTEWS yang dimiliki BMKG telah ditunjuk oleh Pemerintah sebagai Pusat yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang terjadinya gempabumi yang sedang ataupun sudah terjadi, dan juga gempabumi yang berpotensi atau tidak terjadinya tsunami paling lama 5 menit setelah terjadinya gempabumi.
Selain itu beliau juga menjelaskan "bahwa di Pusat peringatan dini tsunami ini merupakan hasil kerjasama dari beberapa stakeholder yang kemudian diresmikan pada tahun 2008, dan dengan adanya UU. No31/tahun 2009 BMKG ditunjuk sebagai lembaga yang berhak mengeluarkan informasi secara resmi perihal terjadinya lokasi bencana gempabumi".
Lebih lanjut Prof. Dwikorita menjelaskan bahwa hasil pengamatan gempabumi yang terjadi merupakan hasil pantauan instrument-instrumen yang dimiliki BMKG seperti accelerograph, Intensity Meter, Seismograph, yang kemudian diobservasi oleh para petugas shift yang bekerja 24/7/365 untuk memberikan update secara berkala demi keselamatan masyarakat".
Pada kesempatan ini Kepala BMKG turut didampingi Deputi Bidang Geofisika Dr. M.Sadly, M.Eng, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Drs. M.Riyadi, M.Si dan para Pejabat eselon III-IV di Kedeputian Geofisika.