Kepala BMKG: Buoy BPPT Mampu Deteksi Ada Tidaknya Tsunami Pascagempa

  • Hatif Thirafi
  • 11 Mei 2021
Kepala BMKG: Buoy BPPT Mampu Deteksi Ada Tidaknya Tsunami Pascagempa

Jakarta - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati bersama Kepala BPPT Hammam Riza meninjau Ruang Indonesia Tsunami Observation Center (Ina-TOC) di Gedung BPPT I, Selasa (11/5).

Dwikorita memuji kecanggihan alat deteksi tsunami BPPT dalam mendukung Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Ina-TEWS). Buoy tsunami BPPT dilengkapi dengan teknologi Ocean Bottom Unit (OBU) yang diletakkan di dasar laut yang mampu mendeteksi ada atau tidaknya gelombang tsunami.

"Alat ini merupakan verifikator terhadap model peringatan dini tsunami yang dimiliki oleh BMKG. Saat gempabumi M6,1 di Malang tanggal 10 April yang lalu, Buoy di selatan Malang mendeteksi adanya perubahan tekanan hidrostatis bawah laut sesaat setelah BMKG mengeluarkan informasi gempabumi. Artinya ini verified, bahwa kejadian gempabumi berdampak pada perubahan tekanan hidrostatis bawah laut," sebut Dwikorita.

Adanya perubahan tekanan air bawah laut yang ditunjukkan oleh Buoy tidak berlangsung lama dan kembali normal. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi tsunami akibat gempa tersebut.

"Kebanyakan tsunami dipicu oleh gempa bawah laut dan biasanya terdeteksi jika terjadi lonjakan atau gangguan tekanan hidrostatis. Dari grafik yang ditunjukkan, lonjakan berhenti dan kembali normal, artinya tidak terjadi tsunami sesuai dengan hasil modelling yang dikeluarkan oleh BMKG," imbuh Dwikorita.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan sistem pendeteksi tsunami berbasis Buoy BPPT di selatan Malang telah beroperasi secara optimal. Hal ini dikuatkan dengan konfimasi dari Buoy bahwa sistem ini memverifikasi tidak terjadi tsunami pascagempa Malang 10 April 2021.

"Beberapa menit setelah kejadian gempa tersebut, InaTOC menerima alert mode dari Buoy Malang yang mendeteksi perubahan tekanan air laut yang disebabkan oleh gempa. Namun data tersebut tidak melebihi ambang batas perubahan tekanan air laut yang mengindikasikan adanya tsunami. Ini sesuai dengan yang disampaikan oleh BMKG," kata Hammam.

Lebih lanjut, Hammam menerangkan saat ini BPPT telah memasang 3 Buoy yang diletakkan di Perariran Selatan Malang, Perairan Selatan Sunda, dan Perairan Selatan Bali. Kedepan, akan dipasang 11 unit Buoy secara keseluruhan serta cable based tsunameter di dua lokasi yaitu Labuan Bajo dan Rokatenda demi mendukung penguatan sistem peringatan dini tsunami di Indonesia.

"BPPT akan makin mempererat kerjasama dengan BMKG dan stakeholder terkait untuk memperkuat Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia. Saat ini kami juga sedang mengembangkan teknologi deteksi tsunami dengan kabel bawah laut (cable based tsunameter/CBT) yang direncanakan akan di-deploy pada tahun ini," ucap Hammam.

Gempabumi Terkini

  • 18 April 2024, 13:03:40 WIB
  • 3.9
  • 18 km
  • 0.69 LS - 133.53 BT
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →

Siaran Pers