Designing And Operationalizing An Earthquake Early Warning System In Indonesia Meeting

  • Rozar Putratama
  • 11 Des 2021
Designing And Operationalizing An Earthquake Early Warning System In Indonesia Meeting

JAKARTA (07 Desember 2021) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengadakan Forum Grup Discussion (FGD) secara hybrid di Ruang Auditorium BMKG, Gedung A dengan World Bank. Kegiatan ini mengangkat tema yaitu "Designing and Operationalizing an Earthquake Early Warning System in Indonesia"

Kegiatan rapat pada kali ini dihadiri oleh Deputi Bidang Geofisika BMKG Dr. Ir. Muhammad Sadly, M.Eng sebagai Keynote speaker, Rahmat Triyono, ST, Dipl.Seis, M.Sc selaku Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Prof. Xyoli Perez-Campos dari National Autonomous University of Mexico (UNAM) Meksiko, Prof. Yih Min Wu dari National Taiwan University (NTU), Dr. Da Yi Chen dari Central Weather Bureau (CWB) Taiwan, dan yang terakhir Prof. Masumi Yamada dari Kyoto University.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung implementasi IDRIP pada Komponen 2: Layanan Peringatan Dini Geofisika. Beberapa aktivitas dalam Komponen 2 termasuk pengadaan sistem pemantauan geofisika dan instrumentasi (termasuk pengembangan kapasitas), dan pembentukan sistem peringatan dini gempa bumi di Indonesia (Indonesia Earthquake Early Warning System/InaEEWS).

Lebih lanjut Sadly menyampaikan tidak hanya itu, kegiatan ini juga dapat memberikan BMKG tambahan pengetahuan global akan praktik - praktik sistem peringatan dini gempa bumi yang dapat mendukung pengembangan dan pelaksanaan InaEEWS di Indonesia. Selain itu, pertemuan ini diharapkan dapat membantu BMKG dalam menentukan langkah - langkah selanjutnya dalam pengembangan InaEEWS.

Hasil dari Forum Grup Discussion tersebut bahwa penerapan InaEEWS di Indonesia dibutuhkan untuk keselamatan jiwa dan infrastruktur di Indonesia, investasi pembangunan jaringan monitoring seismik di BMKG yang sudah berjalan dapat digunakan untuk pembangunan InaEEWS, penerapan EEWS di Indonesia.

Dibutuhkan untuk keselamatan jiwa dan infrastruktur di Indonesia, investasi pembangunan jaringan monitoring seismik di BMKG yang sudah berjalan dapat digunakan untuk pembangunan InaEEWS, penerapan EEWS di Indonesia memiliki tantangan yang besar karena wilayah yang sangat luas dan kemampuan Infrastruktur setiap daerah berbeda - beda, jaringan Komunikasi dan sinkronisasi tanda waktu merupakan beberapa Infrastrutur utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan InaEEWS.

Lain daripada itu juga perlu dukungan Public Education untuk mendukung keberhasilan pembangunan InaEEWS, dan yang terakhir perlunya penguatan perundang - undangan yang mendukung pembangunan dan implementasi operasional InaEEWS.

Gempabumi Terkini

  • 25 April 2024, 00:01:02 WIB
  • 5.3
  • 156 km
  • 0.19 LU - 122.57 BT
  • Pusat gempa berada di laut 45 km Tenggara Boalemo
  • Dirasakan (Skala MMI): III-IV Gorontalo, IV Kab. Bone Bolango, III-IV Kab. Gorontalo
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 45 km Tenggara Boalemo
  • Dirasakan (Skala MMI): III-IV Gorontalo, IV Kab. Bone Bolango, III-IV Kab. Gorontalo
  • Selengkapnya →

Siaran Pers