Kendari - BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari secara perdana menyelenggarakan Sekolah Lapang Cuaca Perairan Tahun 2021 bertempat di Kantor BPTD Wil. XVII Sulawesi Tenggara, Senin (25/10/2021).
Sekolah Lapang Cuaca Perairan (SLCP) ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan dengan konsep sekolah lapang untuk memberikan informasi dalam pemanfaatan produk informasi cuaca dan iklim laut BMKG, yang ditujukan untuk pihak-pihak yang terkait dalam otoritas dan operator pelabuhan di seluruh Prov Sulawesi Tenggara.
BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari mempunyai tugas pokok salah satunya adalah menberikan informasi cuaca maritim untuk mendukung segala aktivitas di laut agar aman,efektif, dan efisien salah satunya aktifitas penyeberangan di seluruh Perairan Sulawesi Tenggara.
Kegiatan SLCP tahun 2021 secara garis besar bertujuan untuk me-refresh kembali pemahaman terkait MKG khususnya meteorologi maritim untuk para otoritas dan operator pelabuhan. SLCP juga bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan peserta dalam merespon informasi secara tepat dan terukur.
SLCP dibuka secara resmi secara virtual oleh Kepala Pusat Metereologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo. Dalam sambutannya, Eko menyebutkan kerjasama dengan stakeholder di bidang perariran perlu ditingkatkan guna memudahkan penyebaran dan pemanfaatan informasi cuaca maritim.
"Dengan adanya kegiatan ini kami berharap celah celah kecil potensi terhadap kecelakaan di laut yang disebabkan oleh gangguan cuaca dapat di ketahui dan dapat dimitigasi sejak dini," ujarnya.
Kerjasama ini, lanjut Eko, akan ditindaklanjuti dengan memberikan informasi cuaca perairan, cuaca penyeberangan, dan cuaca pelabuhan di beberapa pelabuhan di Sulawesi Tenggara secara rutin kepada petugas BPTD (syahbandar) yang ada di lapangan melalui media komunikasi yang telah disepakati secara bersama.
Sementara itu, Kepala BPTD Sulawesi Tenggara Benny Nurdin yg turut hadir dalam kegiatan tersebut meyambut baik inisiasi BMKG dalam menyelenggarakan SLCP ini. Benny berharap dengan kegiatan ini komunikasi dan koordinasi intens dapat lebih terbangun antara sesama petugas lapangan guna memberikan pelayanan yang baik kepada para pengguna jasa dan penyedia jasa angkutan penyeberangan dan angkutan laut di perairan termasuk sungai dan danau.
"Ini sangat krusial mengingat Sultra sebagai provinsi kepulauan yg berada di perairan laut Banda sehingga deteksi dini cuaca menjadi penting. Saya berharap kegiatan ini jangan berhenti di sini tapi terus dilanjutkan, bila perlu 3 atau 6 bulan sekali," ujar Benny.
Kegiatan SLCP dilaksanakan selama sehari secara daring dan luring, dengan jumlah peserta luring sebanyak 19 orang dan daring sebanyak 15 orang dengan menghadirkan narasumber dari BMKG dan diikuti unsur BPTD, Disnav Kendari, KSOP Kendari dan Pelindo Cabang Kendari.
Tangapan positif juga disampaikan oleh peserta Sekolah Lapang Cuaca Perairan ini.
"Kami sangat senang dengan adanya kegiatan ini, karena terus terang kami di lapangan sebagai syahbandar sangat membutuhkan informasi cuaca sebagai dasar dalam penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB)," ujar Ilham, Syahbandar Pelabuhan Penyeberangan Kendari.
Setelah kegiatan ini, peserta SLCP diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dalam mengakses, membaca, menindaklanjuti dan mendiseminasikan informasi cuaca dan iklim maritim serta merespon informasi tersebut secara tepat.