Sidoarjo-Selasa (26/07), Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo dan Stasiun Klimatologi Jawa Timur dipercaya menjadi narasumber pada acara Dialog Interaktif Luar Studio Kentongan dengan tema Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Jawa Timur, Di Musim Kemarau yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia Surabaya dan mengambil lokasi acara di ruang Press Conference Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo.
Pada acara ini hadir sebagai narasumber adalah Koordinator Bidang Observasi Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo Rendy Irawadi dan Koordinator Bidang Observasi & Informasi Stasiun Klimatologi Jawa Timur Ahmad Luthfi, serta sebagai pembawa acara Wahyu Chan dari Radio Republik Indonesia Surabaya.
Koordinator Bidang Observasi Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo menyampaikan langkah antisipasi dalam menghadapai bencana hidrometeorologi di musim kemarau, diantaranya tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar langsung, membuang puntung rokok yang masih menyala sembarangan, membakar sampah dengan pengawasan untuk mencegah bahaya kebakaran hutan dan juga pemukiman serta mengantisipasi bencana kekeringan dengan lebih bijak menggunakan air. Rendy juga menyampaikan prospek cuaca pada bulan Agustus 2022 di prakirakan puncak musim kemarau jadi masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap potensi angin kencang, angin puting beliung dan Dust Devil. Rendy juga menjelaskan tampilan Wofi BMKG juanda dan menerangkan cuaca real time yang sedang terjadi di Provinsi Jawa Timur.
Kemudian Koordinator Bidang Observasi & Informasi Stasiun Klimatologi Jawa Timur menyampaikan terkait kemarau basah, bahwa musim di Indonesia hanya ada musim hujan dan musim kemarau jadi istilah kemarau basah diciptakan masyarakat ketika disaat musim kemarau masih sering terjadi hujan. Luthfi juga menyampaikan dampak yang terjadi apabila musim kemarau mundur, masyarakat khususnya para petani diharapkan untuk dapat mengakses informasi prakiraan musim pada media sosial dan website Stasiun Klimatologi Jawa Timur ataupun Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo untuk menentukan tanaman apa yang akan ditanam.
Pada acara dialog interaktif yang disiarkan secara langsung pada channel youtube RRI Surabaya ini juga berlangsung sesi tanya jawab melalui WhatsApp dan chat langsung di youtube. Kedua Narasumber tidak melewatkan kesempatan untuk terus memperkenalkan BMKG kepada penonton & pendengar Radio Republik Indonesia Surabaya dan berharap masyarakat bisa mendapatkan informasi BMKG baik melalui sosialisasi secara langsung melalui Sekolah Lapang Iklim, Sekolah Lapang Gempabumi, Sekolah Lapang Nelayan dan Sekolah Lapang Meteorologi Penerbangan, maupun website dan media sosial. Dialog kemudian ditutup dengan foto bersama Kepala Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo, narasumber dan tim RRI Surabaya.