Pasuruan, Maret 2024 - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) unit pelaksana Stasiun Geofisika pasuruan memberikan edukasi kebencanaan di MAN Insan Cendikia Pasuruan, Jawa Timur. Kegiatan di buka oleh Wakil Kepala Sekolah dalam sambutanya mengucakan terimaksih kepada Stasiun Geofisika Pasuruan atas edukasi siswa-siswinya.
Ketua Tim Muchlis, S.T. mengatakan kegiatan bertajuk BMKG Goes To School (BGTS) 2024 tersebut diikuti oleh 240 orang pelajar serta 4 Guru pendamping.
"Tujuan dari kegiatan BGTS ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya pelajar atau generasi muda, tentang potensi bencana gempa bumi di wilayah Pasuruan dan Jawa Timur pada umumnya.
Sebelum dimulainya sesi persentasi, dilakukan pretest terlebih dahulu dengan memberikan beberapa soal kepada para siswa terkait materi yang akan disampaikan. Setelah sesi diskusi dan tanya jawab, kegiatan ditutup dengan posttest dengan mengerjakan soal yang sama seperti pretest. Dari hasil perbandingan antara pretest dan postest, terbukti bahwa pemahaman peserta mengalami peningkatan dari 72% saat pretest menjadi 96% setelah posttest.
Melalui kegiatan itu juga, Stasiun Geofisika Pasuruan mengedukasi peserta tentang cara-cara mitigasi bencana gempa bumi.
Kegiatan BGTS diawali dengan pemaparan materi oleh staf operasional BMKG Stasiun Geofisika Pasuruan mengenai gempa bumi dan bahaya susulan yang dapat terjadi, seperti tsunami dan bangunan runtuh dan materi Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofiska (STMKG) yang disampaikan oleh taruna STMKG yang melaksanakan Merdeka Belajar Kamus Merdeka (MBKM).
Selain itu, dijelaskan juga cara-cara mitigasi bencana gempa bumi, baik sebelum, saat, maupun setelah gempa bumi terjadi.
"Pemaparan materi dilakukan secara interaktif dan menyenangkan agar peserta dapat memahami materi dengan baik dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab agar peserta dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam," ujar dia.
BGTS merupakan salah satu upaya BMKG untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda dan pelajar tentang kebencanaan.
"Kegiatan ini telah memberikan dampak positif bagi peserta, baik dalam hal pengetahuan maupun pemahaman. Kemudian dengan adanya pelatihan evakuasi mandiri secara rutin diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya korban jiwa dan kerugian materi saat terjadi bencana.