Kembali ke Siaran Pers

Siaran Pers Gempabumi Pulau Jawa M=7.3 Jumat, 15 Desember 2017, 23:43:57 WIB

16 December 2017

Pusat Gempa Nasional

Siaran Pers

Siaran Pers Gempabumi Pulau Jawa M=7.3 Jumat, 15 Desember 2017, 23:43:57 WIB

Menanggapi peristiwa gempabumi tektonik yang terjadi di sebagian besar wilayah pulau jawa, maka kami menyampaikan pernyataan sebagai berikut :

Parameter Gempabumi

Telah terjadi gempabumi tektonik pada :

  • Hari, Tanggal, Pukul : Jumat ,15 Desember 2017, 23.47.57 WIB
  • Kekuatan : M 7.3
  • Lokasi : 8.03 LS dan 108.04 BT
  • Kedalaman : 105 km

Parameter yang telah diupdate :

  • Hari, Tanggal, Pukul : Jumat ,15 Desember 2017, 23.47.58 WIB
  • Kekuatan : M6.9
  • Lokasi : 7.75 LS dan 108.11 BT
  • Kedalaman : 107 km

Gempabumi berpusat di 42 km Barat Daya Kawalu, Jawa Barat. Gempabumi ini berpotensi tsunami di selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY. Dari hasil monitoring BMKG sampai jam 02.14 WIB telah terjadi tiga kali gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3.2, 3.4, dan 3.2. BMKG terus memonitor perkembangan gempabumi susulan dan hasilnya akan diinformasikan kepada masyarakat melalui media.

Dampak Gempabumi

Berdasarkan hasil analisis tingkat guncangan (shakemap), intensitas gempabumi ini berpotensi dirasakan sekitar Tasikmalaya berupa V-VI MMI dan di sekitar Jawa Barat lainnya berkisar adalah III-IV MMI. Hal ini sesuai dengan laporan masyarakat yang diterima BMKG bahwa gempabumi dirasakan cukup keras di Bandung, Kebumen, Karangkates II SIG-BMKG (III-IV MMI), Yogyakarta II SIG-BMKG (III MMI), Jakarta, Depok II SIG-BMKG (II-III MMI), Ngawi, Madiun, Nganjuk, Badung, Mataram I SIG-BMKG (II MMI) Namun demikian BMKG akan terus memonitor perkembangan dan laporan dari lapangan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.

BMKG telah melakukan pengamatan tide gauge di pangandaran (Jawa Barat), Pamayang Sari (Jawa Barat), Binangeun (Banten), dan Pacitan (Jawa Timur). Dari rekaman stasiun – stasiun tide gauge yang dekat dengan pusat gempa, tidak terekam adanya kenaikan air laut.


Rekaman Tide Gauge Payang Sari

Penyebab Gempabumi

Berdasarkan posisi dan kedalamannya, kejadian gempabumi ini disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di daerah selatan Jawa.

Pengakhiran Tsunami ( M4 )

Pengakhiran Peringatan Dini Tsunami telah disampaikan pada Pukul 02.26 WIB

Imbauan untuk Masyarakat

  • Agar tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD, serta informasi dari BMKG. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami
  • Agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil.

Jakarta, 16 Desember 2017

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG

Drs. Mochammad Riyadi, M.Si.

Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Siaran Pers Lainnya

Krisis Air dan Ketahanan Pangan di Indonesia: BMKG Sebut Restorasi Sungai dan Pemanenan Air Hujan sebagai Solusi Strategis

Krisis Air dan Ketahanan Pangan di Indonesia: BMKG Sebut Restorasi Sungai dan Pemanenan Air Hujan sebagai Solusi Strategis

BMKG: 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Perubahan Iklim Kian Membahayakan Kesehatan Publik

BMKG: 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Perubahan Iklim Kian Membahayakan Kesehatan Publik

Cegah Karhutla, BMKG dan BNPB Kolaborasi Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 7 Hari di Riau

Cegah Karhutla, BMKG dan BNPB Kolaborasi Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 7 Hari di Riau