Kembali ke Siaran Pers

Gempabumi Tektonik M=6.3 Mengguncang Provinsi Nusa Tenggara Timur 02 Oktober 2018, Tidak Berpotensi Tsunami

02 October 2018

Petugas Web

Siaran Pers

Gempabumi Tektonik M=6.3 Mengguncang Provinsi Nusa Tenggara Timur 02 Oktober 2018, Tidak Berpotensi Tsunami

Hari Selasa, 02 Oktober 2018, 07:16:47 WIB, Wilayah NTT terjadi gempabumi tektonik, hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini memiliki kekuatan dengan Magnitude 6.3 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran dengan kekuatan Magnitude 6.0, terletak pada koordinat 10.52 LS dan 120.18 BT, pada kedalaman 43 km.

Gempabumi berpusat di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara. Karena gempabumi ini relatif kecil sehingga tidak cukup kuat untuk membangkitkan perubahan di dasar laut
yang dapat memicu terjadinya tsunami.
Gempabumi di Provinsi NTT ini terjadi sebanyak empat kali, yaitu pada pukul 06.12.03 WIB, 06.27.08 WIB, 06.59.44 WIB dan 07.16.47 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,2 M=5,3 M=5,9 dan M=6,0 (setelah pemutakhiran)

Guncangan gempabumi yang pertama dilaporkan dirasakan di Waingapu dengan skala intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI), kemudian guncangan gempabumi yang kedua dilaporkan dirasakan di Waingapu dengan skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI), guncangan gempabumi ketiga dirasakan di Waingapu dan Tambolaka II SIG-BMKG (IV MMI). Guncangan gempabumi keempat dirasakan cukup kuat antara lain di Baing III SIG-BMKG (VI MMI), Haharu II SIG-BMKG (V MMI), Waingapu II SIG-BMKG (IV MMI), Nihiwatu, Tambolaka dan Waikelo II SIG-BMKG (II-III MMI), serta Bima dan Dompu II SIG-BMKG (III MMI). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter pada keempat gempabumi tersebut, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menyusup di bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault).

Himbauan untuk masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD setempat, serta informasi dari BMKG. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggungjawab mengenai gempabumi dan tsunami. Agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil.

Jakarta, 02 Oktober 2018

Deputi Bidang Geofisika

Dr. Ir. Muhamad Sadly, M.Eng

Info Selengkapnya
Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Siaran Pers Lainnya

Waspada! Bibit Siklon Tropis dan Monsun Asia Kembali Menguat, Potensi Cuaca Ekstrem Meningkat di Sebagian Wilayah

Waspada! Bibit Siklon Tropis dan Monsun Asia Kembali Menguat, Potensi Cuaca Ekstrem Meningkat di Sebagian Wilayah

Malam Tahun Baru 2025, Hujan atau Cerah? BMKG: InsyaAllah Cuaca Kondusif

Malam Tahun Baru 2025, Hujan atau Cerah? BMKG: InsyaAllah Cuaca Kondusif

Mitigasi Bencana Hidrometeorologi di Momen Nataru, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

Mitigasi Bencana Hidrometeorologi di Momen Nataru, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca