Kembali ke Siaran Pers

Gempabumi Tektonik M 5,2 Kembali Guncang Deli Serdang Sumatera Utara

14 February 2017

Petugas Web

Siaran Pers

Gempabumi Tektonik M 5,2 Kembali Guncang Deli Serdang Sumatera Utara

Parameter Gempa

Selasa 14 Februari 2017 pukul 03.35.59 WIB wilayah Deli Serdang kembali diguncang gempabumi tektonik. Gempabumi kali ini berkekuatan M=5,2. Episenter terletak pada koordinat 3,33 LU – 98,48 BT tepatnya di darat tepatnya pada jarak 35 km arah baratdaya kota Medan pada kedalaman 10 km.

Dampak Gempa

Dampak gempabumi berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map) menunjukkan bahwa di Medan, Binjai, Pancurbatu, Bangunpurba, Sibolangit, Bandarbaru, Kualasiluman, Tanjungmerowa, dan Berastagi mengalami guncangan dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III-IV MMI. Menurut laporan, gempabumi ini dirasakan orang banyak dan beberapa warga hingga terbangun dari tidur dan berlarian keluar rumah. Dampak gempabumi pada skala intensitas II SIG-BMKG belum berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan.

Penjelasan

Gempabumi Deli Serdang ini merupakan aktivitas gempabumi kerak Bumi dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas sesar aktif. Banyak pertanyaan warga yang dilontarkan kepada BMKG, mengapa aktivitas gempabumi di wilayah Deli Serdang terus berlangsung. Untuk menjawab pertanyaan ini tentu tidak mudah. Namun demikian yang pasti berdasarkan peta tektonik setempat di zona ini memang terdapat beberapa struktur sesar.

Tingginya aktivitas gempabumi pada suatu wilayah merupakan cerminan bahwa di tempat tersebut memang terdapat medan tegangan batuan kulit Bumi, sehingga pada bagian batuan lemah akan mengalami pergeseran patahan yang dimanifestasikan sebagai gempabumi.

Setiap aktivitas gempabumi yang terjadi merupakan tahapan pelepasan energi yang sudah terakumulasi sejak lama. Patut disyukuri bahwa di zona gempa Deli Serdang, proses ini berlangsung secara bertahap dalam bentuk aktivitas gempa-gempa kecil dan tidak sekaligus muncul sebagai gempa besar. Mekanisme semacam ini tentu berkaitan dengan katakteristik batuan dan sumber gempa setempat. Dengan terjadinya pelepasan energi teganan kerakbumi dalam bentuk gempa gempa kecil ini, maka diharapkan lambat laun energi yang terakumulasi akan habis dengan sendirinya.

Satu hal yang harus kita pahami bahwa aktivitas gempabumi Deli Serdang akhir-akhir ini murni akibat aktivitas tektonik dan tidak ada ciri ciri yang menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu aktivitas vulkanik, untuk itu masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***

Jakarta, 14 Februari 2017

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG

Dr. DARYONO, M.Si.

Siaran Pers Lainnya

Krisis Air dan Ketahanan Pangan di Indonesia: BMKG Sebut Restorasi Sungai dan Pemanenan Air Hujan sebagai Solusi Strategis

Krisis Air dan Ketahanan Pangan di Indonesia: BMKG Sebut Restorasi Sungai dan Pemanenan Air Hujan sebagai Solusi Strategis

BMKG: 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Perubahan Iklim Kian Membahayakan Kesehatan Publik

BMKG: 2024 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Perubahan Iklim Kian Membahayakan Kesehatan Publik

Cegah Karhutla, BMKG dan BNPB Kolaborasi Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 7 Hari di Riau

Cegah Karhutla, BMKG dan BNPB Kolaborasi Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Selama 7 Hari di Riau