
Kembali ke Berita Utama
Rapat Koordinasi BMKG DIY: Fokus pada Penguatan Mitigasi Gempa dan Tsunami di Hotel dan Bandara YIA
05 July 2024
Dian Endah
Berita Utama

Kulon Progo, 5 Juli 2024 – BMKG Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan rapat koordinasi untuk memperkuat upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) serta area sekitarnya. Acara tersebut berlangsung di Hotel Morazen Airport Yogyakarta dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari hotel-hotel di sekitar YIA.
Dalam sambutannya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menekankan pentingnya kerjasama dalam memperkuat sistem mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami. Ia menegaskan bahwa meskipun daerah ini rentan terhadap gempa dan tsunami, operasional harus tetap berjalan dengan sistem peringatan dini yang handal.
“Saat ini informasi mengenai gempa dan tsunami bukan lagi hal yang dramatis bagi masyarakat karena mereka sudah familiar dengan pemberitaan tersebut. Namun, kita harus memastikan sistem berjalan dengan baik dan masyarakat diberikan pemahaman yang tepat, bukan untuk ditakut-takuti,” jelas Dwikorita.
Ia juga menekankan perlunya kesiapan infrastruktur penting seperti hotel di selatan Kulon Progo untuk berperan aktif dalam mitigasi bencana.
“Hotel-hotel tersebut perlu diberikan pelatihan dalam melakukan evakuasi bencana agar siap dalam menghadapi situasi darurat,” tambahnya.
Suci Dewi Anugrah, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, memaparkan mengenai potensi gempa bumi dan tsunami serta program Tsunami Ready Community dari IOC-UNESCO. Ia mendorong hotel-hotel untuk mengidentifikasi indikator tsunami ready, menilai struktur bangunan, dan menyusun SOP kedaruratan.
“Harapannya, bandara dan hotel memiliki inisiatif sendiri dalam meningkatkan kapasitas mitigasi, termasuk melakukan tsunami drill tanpa harus menunggu program dari BMKG atau instansi lain,” ujar Suci.
Dia juga menyoroti bahwa Bandara Ngurah Rai dan YIA merupakan pelopor dalam evakuasi tsunami yang dapat diakses masyarakat. Kedua bandara ini juga akan menjadi narasumber dalam peringatan 20 tahun Tsunami Aceh pada November 2024.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi risiko korban jiwa serta kerugian materiil akibat gempa bumi dan tsunami, dengan target utama zero victim. Melalui kerjasama yang solid antar pihak, Yogyakarta diharapkan dapat menjadi teladan bagi daerah lain dalam upaya mitigasi bencana yang efektif dan berkelanjutan.