Sekolah Lapang Gempabumi Tingkatkan Kepercayaan dan Minat Investor

  • Hatif Thirafi
  • 26 Mei 2021
Sekolah Lapang Gempabumi Tingkatkan Kepercayaan dan Minat Investor

Bencana seperti gempabumi dapat mempengaruhi secara nyata kegiatan masyarakat, termasuk pertumbuhan ekonomi dan investasi suatu daerah. Atas hal itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lewat Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) mengingatkan masyarakat tentang pentingnya antisipasi dan mitigasi gempabumi.dan tsuami, agar risiko korban jiwa dan kerugian sosial ekonomi dapat dicegah.

Kabupaten Lebak adalah salah satu kawasan yang menarik minat investor dalam negeri dan luar negeri. Berdasarkan laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Lebak memiliki nilai investasi menembus Rp3 triliun pada tahun 2020. Angka itu melebihi target investasi di tahun yang sama yaitu Rp 1 triliun atau meraih tiga kali lipat dari proyeksi awal.

Atas hal itu, BMKG melalui SLG juga berupaya memberi literasi bagi masyarakat termasuk di Lebak agar dapat sadar terhadap bencana alam dan menyiapkan antisipasi mitigasi terbaiknya. Apabila literasi baik, tentu dapat terus menggenjot investasi di suatu kawasan.

Masyarakat serta pemangku kepentingan yang melek terhadap potensi bencana akan berupaya menyiapkan antisipasi terhadap bencana alam seperti memiliki visi untuk membuat bangunan tahan gempa, menyiapkan jalur evakuasi, gladi tangguh terhadap bencana dan hal terkait lainnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, pada kesempatan pelaksanaan SLG baru-baru ini mendorong tentang pentingnya keseimbangan berusaha dan berdoa dalam mitigasi bencana.

Ade menyebut pelatihan SLG BMKG menjadi upaya mendorong komunitas di Lebak agar masyarakat paham tentang penanggulangan bencana. Seiring dengan itu, berdoa menjadi hal yang tidak boleh ditinggalkan.

"Berdoa kepada Allah meski tidak ada kejadian tetapi ada potensi, kedua ikhtiar," ucap Ade.

Deputi bidang Geofisika BMKG, M Sadly mengatakan Sekolah Lapang Gempabumi menjadi perwujudan upaya memperkuat dan meningkatkan kapasitas daerah untuk tanggap gempabumi dan tsunami bagi masyarakat dan sekolah. Sebab, menurut data yang diperoleh, wilayah Kabupaten Lebak bagian selatan terdapat objek wisata dan industri strategis yang membuat tingkat risiko bencana menjadi semakin tinggi.

"Namun demikian tingkat risiko tsunami tersebut dapat kita kurangi dengan meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar dalam menghadapi bencana tersebut," kata Sadly.

Sekolah Lapang Gempabumi ini juga menjadi bentuk upaya untuk mewujudkan Masyarakat Siaga Tsunami yang ditetapkan Unesco-IOC. Untuk mewujudkan Masyarakat Siaga Tsunami, maka komunitas harus memiliki 12 indikator yang telah ditetapkan, di antaranya ialah membuat Peta Rawan Bahaya dan Peta Evakuasi Tsunami.

"Pengakuan Internasional atas keberadaan Masyarakat Siaga Tsunami di Kecamatan Panggarangan dan Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak sangatlah bernilai strategis. Setidaknya, dengan terpenuhinya 12 indikator tersebut, wilayah tersebut dinilai siap dalam menghadapi ancaman bahaya tsunami. Hal itu akan meningkatkan kepercayaan dan minat para wisatawan dan investor," ucap dia.

Biro Hukum dan Organisasi
Bagian Hubungan Masyarakat

Instagram : @infoBMKG
Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG
Facebook : InfoBMKG
Youtube : infoBMKG