Persaingan Masuk STMKG Super Ketat, Ini Wejangan Kepala BMKG kepada Peserta Seleksi

  • Hatif Thirafi
  • 11 Sep 2021
Persaingan Masuk STMKG Super Ketat,  Ini Wejangan Kepala BMKG kepada Peserta Seleksi

YOGYAKARTA (10 September 2021) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memberi wejangan kepada para peserta seleksi Penerimaan Taruna Baru (PTB) STMKG tahun 2021.

Dwikorita meminta seluruh peserta seleksi untuk benar-benar mempersiapkan diri mengikuti rangkaian tes yang masih cukup panjang. Saat ini, peserta seleksi PTB sendiri telah melalui seleksi kemampuan dasar dan seleksi kemampuan bidang.

"Masih ada tes kebugaran dan wawancara. Setelahnya tes kesehatan, baru kemudian diumumkan siapa yang diterima menjadi taruna STMKG," ungkap Dwikorita di Yogyakarta, Jum�t (10/9).

Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada tersebut menyebut bahwa persaingan untuk masuk STMKG super ketat. Dari sekitar 11 ribu lebih orang yang mendaftar, hanya akan ada 265 orang yang diterima.

"Artinya 1 kursi diperebutkan sekitar 50 orang. Kami menggunakan sistem gugur di setiap tahapan seleksi. Saat ini peserta seleksi hanya menyisakan 552 orang," imbuhnya.

Dwikorita membeberkan, ketatnya seleksi masuk STMKG ini bukan tanpa alasan. Para taruna, kata dia, dituntut untuk menguasai matematika, fisika, dan bahasa inggris yang notabene hal tersebut menjadi modal utama saat bekerja di BMKG.

Dengan modal itulah, kata dia, BMKG bisa memberikan data, informasi, dan layanan meteorologi, klimatologi, dan geofisika secara cepat, tepat, akurat dan mudah dipahami.Terlebih di era disrupsi seperti saat ini, arus informasi yang lalu lalang begitu sangat cepat.

"BMKG ingin mereka yang masuk STMKG adalah bibit-bibit unggul yang sigap dan siap tempur menjaga serta melindungi republik ini, dengan senjata ilmu pengetahuan dan teknologi, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," tegasnya.

Lebih lanjut Dwikorita mengatakan bahwa letak Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera membawa sejumlah konsekuensi alam yang tidak bisa ditolak. Ancaman bencana geo-hidrometeorologi selalu mengintai setiap saat. Terlebih, fenomena cuaca, iklim, dan tektonik di Indonesia saat ini semakin dinamis, kompleks, tidak pasti dan ekstrem.

Pilihannya, tambah Dwikorita, adalah tidak ada pilihan selain menghadapinya. Maka dari itu, BMKG selain terus melakukan inovasi teknologi dan berbagai lompatan terobosan, juga berupaya meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM yang dimiliki.

"Kejadian Gempabumi dan Tsunami tidak bisa ditolak karena merupakan takdir dari Allah SWT, tetapi kita tetap bisa hidup berdampingan dan berupaya memitigasi atau meminimalisir dampaknya dengan ilmu pengetahuan," imbuhnya. (*)

Biro Hukum dan Organisasi
Bagian Hubungan Masyarakat

Instagram : @infoBMKG
Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG
Facebook : InfoBMKG
Youtube : infoBMKG

Gempabumi Terkini

  • 18 April 2024, 13:03:40 WIB
  • 3.9
  • 18 km
  • 0.69 LS - 133.53 BT
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →

Siaran Pers