Peristiwa Longsoran di Jalan Gubeng Kota Surabaya Tidak Dipicu oleh Gempabumi
- Pusat Gempa Nasional
- 19 Des 2018
Mencermati peristiwa longsoran yang terjadi di Jalan Raya Gubeng Kota Surabaya dengan kedalaman sekitar 8 meter dan lebar 30 meter, pada tanggal 18 Desember 2018, malam hari sekitar pukul 21.41 WIB maka Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan tanggapan sebagai berikut:
- Berdasarkan informasi peristiwa tersebut, BMKG segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik di sensor seismik terdekat dengan lokasi terjadinya longsoran.
- Kejadian longsoran ini ternyata tercatat 2 kali pada sensor seismik BMKG terdekat yaitu sensor PPJI (Prigen Pasuruan Jawa Indonesia) dengan jarak lurus 48 km. Longsoran pertama tercatat pada pukul 21.41.27 WIB dan longsoran ke dua pada pukul 22.30.00 WIB.
- Berdasarkan hasil analisis gelombang seismik yang tercatat, diketahui bahwa peristiwa longsoran ini bukan diakibatkan oleh gempa bumi (aktivitas tektonik), hal ini karena: catatan seismik tidak menunjukkan adanya mekanisme penyesaran batuan dan sensor seismik yang mencatat hanya satu sensor di lokasi terdekat longsoran sehingga merupakan aktivitas lokal.
- Longsor adalah berpindahnya material secara mendatar, miring dan vertikal yang disebabkan gaya gravitasi, sehingga peristiwa ini lebih tepat disebut sebagai longsoran, bukan likuifaksi, karena tidak ada fenomena mencairnya material tanah di lokasi kejadian.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Jakarta, 19 Desember 2018
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
RAHMAT TRIYONO, S.T., Dipl.Seis., M.Sc.