Pemantauan Musiman Juli - September (Q3) 2023

  • Kukuh Prasetyaningtyas
  • 05 Jan 2024
Pemantauan Musiman Juli - September (Q3) 2023

Kekeringan meteorologis melanda Indonesia - Q3 2023: Dengan El Nino pada tingkat sedang indeks IOD positif sebagian Indonesia mengalami kekeringan meteorologis yang berkepanjangan selama musim kemarau. Akibatnya pada Agustus 2023, 23.451 hektar sawah terdampak kekeringan dan 6.964 hektar mengalami kegagalan panen.

Musim hujan yang tertunda - Q3 2023: Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa hanya 73 dari 178 zona iklim yang diharapkan mengalami musim hujan pada paruh kedua Oktober 2023. Ini mengindikasikan keterlambatan musim hujan diseluruh Indonesia.

Peningkatan frekuensi bencana - Q3 2023: Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) melaporkan 1.185 bencana antara Juli dan September 2023, sebagian besar di antaranya terkait dengan kekeringan. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.

Penurunan Produksi Padi - Q3 2023: Pada Oktober 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan penurunan produksi padi sebanyak 645 ribu ton, sehingga total produksi mencapai 30,9 juta ton. Ini merupakan penurunan dua persen dibandingkan dengan tahun 2022. BPS juga memperkirakan bahwa sepanjang 2023, luas panen padi di Indonesia akan mencapai sekitar 10,20 juta hektar, turun 2,45 persen atau 255,79 ribu hektar dibandingkan dengan tahun 2022 (10,45 juta hektar).

Status Ketahanan Pangan dan Gizi - Q3 2023: Menurut Badan Pangan Nasional (NFA), lebih dari setengah dari semua provinsi di Indonesia dianggap aman pangan pada September 2023. Dari 34 provinsi, 22 provinsi dikategorikan sebagai stabil. Dua belas provinsi sedang dimonitor untuk kemungkinan penurunan situasi keamanan pangan dan gizi, dibandingkan dengan tiga provinsi tahun lalu.

Dampak lanjutan El Ni�o - Q3 2023: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi bahwa kondisi El Ni�o yang berlanjut dan dampak iklim yang dihasilkannya di Indonesia kemungkinan akan berdampak pada penanaman dan produksi padi, bahkan dengan dimulainya musim hujan secara reguler pada November 2023. Selain itu, keterlambatan awal musim hujan berpotensi menyebabkan penurunan produksi padi pada akhir 2023 dan awal 2024.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 29 April 2024, 06:38:09 WIB
  • 3.7
  • 23 km
  • 8.15 LS - 107.88 BT
  • Pusat gempa berada di laut 84 km Barat Daya Kab.Pangandaran
  • Dirasakan (Skala MMI): III Taraju, III Cibalong, III Cipatujah, III Pamengkuk, III Pangandaran, II Cikajang, II Cisurupan
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 84 km Barat Daya Kab.Pangandaran
  • Dirasakan (Skala MMI): III Taraju, III Cibalong, III Cipatujah, III Pamengkuk, III Pangandaran, II Cikajang, II Cisurupan
  • Selengkapnya →

Siaran Pers